Kala itu adalah bulan Januari 1987, para mahasiswa di UNAM, universitas negeri terbesar di Meksiko, menggelar aksi demonstrasi menentang rencana kampus mengenakan biaya kuliah.
Para pemimpin demonstrasi berseru kepada mahasiswa pengunjuk rasa: "Siapa yang akan mengibarkan bendera demonstrasi di kantor dekan?"
Seorang mahasiswi Fisika berusia 24 tahun melangkah maju "Saya!"
Lebih dari 40 tahun kemudian, mahasiswa tersebut Claudia Sheinbaum Pardo terpilih sebagai Presiden Meksiko dari partai sayap kiri, Morena.
Warga Meksiko memanggilnya dengan nama "Claudia". Seorang ibu dari dua anak, perempuan berusia 61 tahun ini memiliki gelar doktor di bidang teknik lingkungan.
Dia pernah menjabat sebagai walikota Mexico City, ibu kota Meksiko yang berpenduduk lebih dari sembilan juta jiwa.
Pada 1 Oktober mendatang, ia akan menjadi presiden perempuan pertama negara tersebut.
"Saya selalu seperti itu, sangat suka berpetualang," kata Sheinbaum tentang momen dalam protes mahasiswa tersebut.
"Tapi sekarang tidak lagi. Saya memiliki lebih banyak tanggung jawab."
Sheinbaum akan memimpin negara dengan 130 juta penduduk dengan tingkat kemiskinan 36%, yang berbatasan dengan Amerika Serikat, dan tingkat pembunuhan terhadap perempuan dan kekerasan oleh kejahatan terorganisasi yang mengkhawatirkan.
Claudia Sheinbaum menjadi berita utama di The Stanford Daily selama protes mahasiswa pada tahun 1991 (Personal archive)
Bahkan dengan tanggung jawab tersebut, Diana Alarcn, teman Sheinbaum sekaligus penasihat politiknya, mengatakan Sheinbaum akan tetap setia pada dirinya sendiri.
"Bukan berarti dia berhenti memberontak. Posisinya dalam gerakan itu telah berubah, tetapi keyakinan untuk memperjuangkan rakyat, yang dia pegang sejak kecil, masih utuh."
Selama enam tahun terakhir, Meksiko dipimpin oleh Presiden Andres Manuel Lpez Obrador, yang berasal dari partai yang sama dengan Sheinbaum.
Dikenal dengan inisial namanya AMLO dia mengakhiri masa jabatannya dengan kepuasan publik mencapai 60%, ekonomi yang stabil, dan menciptakan rasa optimisme di antara sebagian besar warga Meksiko yang diharapkan dapat dilanjutkan Sheinbaum ke depan.
- 'Kampanye kejam dan berdarah sepanjang sejarah' - Puluhan politisi dibunuh saat berkampanye di negara bagian paling berbahaya di Meksiko
- Pejabat anti-korupsi Meksiko mundur usai gelar pernikahan mewah di luar negeri
Masa jabatan presiden dibatasi hanya untuk satu masa jabatan selama enam tahun di Meksiko, yang berarti AMLO tidak dapat mencalonkan diri lagi. Setidaknya ada enam kandidat yang siap menggantikannya, dan hanya satu perempuan: Sheinbaum.
Otoritas pemilu Meksiko mengatakan hasil awal menunjukkan Sheinbaum memenangkan antara 58% dan 60% suara dalam pemilihan yang digelar Minggu (02/06).
Perolehan suara itu memberinya keunggulan lebih dari 30 poin persentase atas pesaing utamanya, pengusaha Xchitl Glvez.
Sheinbaum telah menjadi bagian penting dari proyek AMLO untuk mengubah Meksiko. Namun, ia memiliki sesuatu yang berbeda untuk ditawarkan: ia adalah ilmuwan pemenang penghargaan yang telah menerapkan penelitiannya pada kebijakan publik dan terbukti berhasil.
Masa kecil lekat dengan dunia politik
Sheinbaum lahir pada 24 Juni 1962 di Mexico City. Orang tuanya merupakan militan sayap kiri dan pelopor dalam bidang akademis mereka.
Ayahnya, Carlos Sheinbaum, adalah seorang pengusaha dan ahli kimia dengan orang tua berasal dari etnis Yahudi Ashkenazi, yang datang ke Meksiko dari Lithuania pada tahun 1920-an.
Ibunya, Annie Pardo, adalah seorang ahli biologi dan dokter dengan orang tua berasal dari etnis Yahudi Sephardi, yang datang dari Bulgaria pada tahun 1940-an.
Sheinbaum tumbuh di lingkungan kelas menengah ke atas di selatan ibu kota, tempat isu-isu politik dibahas saat sarapan, makan siang, dan makan malam.
Orang tuanya sering mengajaknya mengunjungi teman-teman mereka yang militan di penjara.
Sheinbaum muda bersekolah di sekolah sekuler yang mempromosikan otonomi siswa, yang tidak biasa di negara Katolik.
Di sekolah itulah ia disebut mulai dikenal sebagai pribadi yang teliti dan energik. Ia dikenal suka memeriksa ide-ide sebelum mengambil kesimpulan.
Alarcn, teman Sheinbaum sejak tahun 1970-an, mengatakan: "Ia pemalu. Itulah sebabnya ia mungkin merasa serius, tetapi begitu Anda duduk bersamanya, ia hangat, humoris, dan penuh empati."
Sheinbaum kerap berkata, "Saya anak perempuan dari 68", merujuk pada gerakan demonstrasi global yang melibatkan orang tuanya.
Era 1980-an juga menjadi dekade yang penting baginya. Skandal korupsi mulai mencoreng kelas politik lama Meksiko dan model ekonomi neoliberal yang lebih suka memindahkan ekonomi dari pemerintah ke sektor swasta diberlakukan.
Bagi Sheinbaum, ini hanya kian menunjukkan ketidaksetaraan dan kemiskinan bagi rakyat Meksiko.
Politik selalu dekat di hati Sheinbaum. Suami pertamanya adalah Carlos maz, seorang politikus sayap kiri. Mereka bercerai sebelum Sheinbaum menikah dengan Jess Mara Tarriba pada tahun 2023, seorang analis risiko keuangan yang pertama kali ditemuinya di universitas.
Dia telah mendedikasikan banyak waktu untuk dunia akademik. Selain menyelesaikan gelar doktornya, dia telah menulis beberapa disertasi tentang topik-topik termasuk tungku pembakaran kayu yang efisien di masyarakat adat.
Terjun ke dunia politik
Pada 2000, terjadi dua perkembangan politik yang membantu membuka jalan bagi jabatan presiden Sheinbaum saat ini.
Partai Revolusioner Institusional (PRI) kalah dalam pemilihan presiden untuk pertama kalinya dalam lebih dari 70 tahun.
Sementara di Mexico City, seorang militan sayap kiri dari Tabasco, di wilayah Meksiko bagian selatan yang miskin, memenangkan jabatan wali kota. Pemenangnya adalah AMLO.
Pada saat inilah AMLO dan Sheinbaum bertemu setelah seorang profesor matematika dan aktivis UNAM merekomendasikannya untuk mengurusi bidang lingkungan dalam pemerintahan AMLO.
AMLO menunjuk Sheinbaum dan mempercayakannya dengan dua tugas: membersihkan salah satu kota paling tercemar di dunia dan membangun tingkat dua Periferico, jalan raya terbesar di kota itu. Ia melaksanakan keduanya.
Ketika pemerintahan AMLO berakhir pada 2006, Sheinbaum kembali lagi menjadi akademisi dan menjadi bagian dari tim pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang menyelidiki perubahan iklim.
Namun, ia tetap berkecimpung di dunia politik dan menjadi juru bicara untuk kampanye AMLO dalam pilpres 2006 dan 2012.
Kemudian, pada tahun 2015, ia sendiri terjun ke dunia politik. Ia mencalonkan diri dan memenangkan jabatan wali kota di Tlalpan, wilayah terbesar di Mexico City, tempat ia dibesarkan.
Tiga tahun kemudian, ketika AMLO menjadi Presiden Meksiko, Sheinbaum menjadi wali kota Mexico City, yang dengan cepat menjadikannya salah satu kandidat untuk menggantikannya.
Namun, seiring dengan itu, muncul sejumlah tuduhan dan pengawasan.
Selama gempa bumi Puebla pada 2017, yang diperkirakan berkekuatan 7,1, sebuah sekolah di Tlalpan yang berdiri di lahan yang tidak stabil runtuh dan menewaskan 17 anak.
Pihak oposisi dan beberapa keluarga menyalahkan Sheinbaum karena tidak menutup sekolah tersebut ketika masalah tersebut pertama kali dilaporkan.
Kemudian, pada 2021, sebuah kecelakaan kereta bawah tanah menewaskan 27 orang.
Sheinbaum meluncurkan penyelidikan yang mengungkap kekurangan dalam konstruksi antara 2014 dan 2015 ketika kota tersebut diperintah oleh partainya. Sekali lagi, banyak yang menyalahkannya atas kematian tersebut.
- Foto ayah dan putrinya yang mati tenggelam gambarkan kondisi mengerikan di perbatasan Amerika Serikat
- Pejabat anti-korupsi Meksiko mundur usai gelar pernikahan mewah di luar negeri
- Cerita pengemudi truk perempuan di Meksiko melintasi 'jalan raya kematian' di tengah ancaman perampokan geng kriminal
Selama kampanye presiden kali ini, skandal-skandal tersebut muncul kembali, begitu pula tuduhan plagiarisme yang tidak terbukti dalam karya akademisnya dan gagasan bahwa ia adalah "boneka" AMLO.
Teman Sheinbaum, Alarcn, berkata: "Dua kali dalam hidup saya, saya bertanya kepadanya mengapa ia melibatkan diri dalam politik yang sulit ini. Dan dalam kedua kasus tersebut, ia berkata 'karena itu adalah hal yang benar untuk dilakukan'.
"Itulah sebabnya orang-orang melihatnya sebagai orang yang dapat dipercaya. Karena ia tidak mencari kekuasaan demi kekuasaan, tetapi karena ia memiliki rasa tanggung jawab terhadap masyarakat."
Menjadi presiden
Meskipun ada skandal, lebih dari 60% orang menyetujui pemerintahan Sheinbaum di Mexico City.
Ketidakamanan warga yang terkait dengan kekerasan sebagian berkurang, jalur sepeda bertambah dan kereta gantung terpanjang di dunia sepanjang 4,8 km dibangun.
Namun cara dia menangani pandemi Virus Corona di Mexico City menjadi sorotan sejauh ini. Pada momen itu lah dia juga menunjukkan betapa kepemimpinannya berbeda dengan AMLO.
Sementara Sheinbaum mengkarantina Mexico City saat virus menyebar, AMLO mengabaikan bahaya penyakit menular tersebut.
Sementara dirinya mengenakan masker, AMLO tidak dan sementara dia mempromosikan vaksinasi massal, AMLO bersikap skeptis.
Namun, hal itu tidak menghentikannya untuk menjadi penerus favoritnya.
"Seiring berjalannya waktu, AMLO belajar untuk menghormatinya," kata Jorge Zepeda Patterson, seorang jurnalis dan komentator politik yang telah mewawancarai keduanya.
"Ia menyadari bahwa AMLO adalah seseorang yang bertanggung jawab, yang mungkin bukan seorang politisi, tetapi merupakan administrator publik yang hebat."
Ada banyak spekulasi tentang masa jabatannya sebagai presiden apakah AMLO akan mengambil keputusan, apakah ia akan berhasil mengendalikan personel militer dan gubernur, atau apakah ia akan mengikuti pendekatan pragmatis AMLO terhadap AS.
"Yang dapat saya pastikan adalah bahwa ia akan menjadi dirinya sendiri," kata Alarcn, teman lamanya.
"Pada tahun 80-an, gilirannya untuk mengibarkan bendera di kantor rektor UNAM dan ia melakukannya, dan sekarang gilirannya untuk membangun universitas.
"Saya tidak ragu bahwa ia akan melakukannya, menjadi dirinya sendiri, menjadi Claudia."
- 'Kampanye kejam dan berdarah sepanjang sejarah' - Puluhan politisi dibunuh saat berkampanye di negara bagian paling berbahaya di Meksiko
- Mereka menawarkan jamuan daging manusia - Peran sekte dalam kartel narkoba di Meksiko
- Cerita pengemudi truk perempuan di Meksiko melintasi 'jalan raya kematian' di tengah ancaman perampokan geng kriminal
Simak Video 'Raih 58% Suara, Ini Calon Presiden Perempuan Pertama Meksiko':
(ita/ita)