Lukisan 'Nenek Moyang Pizza' Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Puing Pompeii

BBC Indonesia - detikNews
Minggu, 23 Jul 2023 18:07 WIB
Roma -

Relief berupa ular berwarna kuning ditemukan di dinding di salah satu ruangan bangunan di Pompeii. (TONY JOLLIFFE/BBC)

Sebuah kuil, ruangan dapur yang dihiasi relief ular, toko roti, kerangka manusia, lukisan dinding yang amat indah, dan lukisan sesuatu yang sangat mirip dengan pizza. Ini temuan-temuan terbaru di lokasi penggalian Taman Arkeologi Pompeii di Italia.

Ketika para arkeolog menggali kota kuno yang luluh lantak akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi, mereka menemukan aneka harta karun kuno - sebuah potret dunia Romawi yang hilang.

Apalagi sepertiga dari kota yang terkubur tanah dan abu ini belum digali.

"Sebagian besar untuk generasi mendatang," kata Alessandro Russo, salah seorang arkeolog yang memimpin upaya penggalian terbaru.

"Kami memiliki masalah untuk melestarikan apa yang telah kami temukan. Generasi mendatang barangkali memiliki ide baru, teknik baru."

BBC

Upaya penggalian terbaru berada di taman arkeologi Pompeii yang terakhir dieksplorasi pada akhir abad ke-19.

Saat itu, para arkeolog telah membuka bagian depan beberapa rumah di Via Di Nola, salah satu jalan raya utama Pompeii, tetapi belum menggali jauh ke bagian belakang.

Mereka telah mengidentifikasi sebuah bangunan binatu, tetapi hanya itu saja.

Baca juga:

Pekerjaan penggalian tengah berlangsung di musim panas yang membakar, di bawah bayang-bayang Gunung Vesuvius (TONY JOLLIFFE/BBC)

Saat ini, tim penggali terus memindahkan abu vulkanik dan batu-batu seukuran kacang polong, yang dikenal sebagai lapili. Lapisan itu membekap Pompeii selama dua hari bencana letusan Vesuvius.

Situs penggalian, pada dasarnya, adalah seluruh blok kota yang dikenal sebagai insula dan berukuran seluas kira-kira 3.000 meter persegi.

BBC

BBC News telah diberikan akses eksklusif ke proses investigasi, bersama Lion TV, yang membuat serial tiga bagian untuk ditayangkan awal tahun depan di BBC.

Tungku

Tungku untuk memanggang roti (JONATHAN AMOS/BBC)

"Setiap ruangan di setiap rumah memiliki kisah mikronya sendiri dalam kisah agung Pompeii. Saya ingin mengungkap kisah mikro itu," kata Gennaro Iovino.

Seorang arkeolog lainnya ingin agar Anda membayangkan bahwa Anda sedang memasuki atrium yang menakjubkan - sebuah jalan masuk menuju aula- dengan lubang di atap tempat patung kepala singa mengarahkan hujan ke air mancur, di samping sebuah patung.

Para tukang bangunan jelas melakukan beberapa perbaikan saat letusan terjadi, karena genteng tersusun rapi dalam dua tumpukan.

Tapi ini bukanlah sebuah bangunan vila yang megah, seperti beberapa rumah megah yang ditemukan di tempat lain di Pompeii.

Sebagian bangunan ini akan dijadikan tempat komersial, karena, saat berbelok ke kanan, Anda dihadapkan pada oven raksasa, cukup besar untuk menghasilkan 100 roti sehari.

Sekitar 50 toko roti telah ditemukan di Pompeii. Namun, ini bukanlah sebuah toko, karena tidak ada bagian depan toko.

Ini lebih mungkin sebuah bangunan milik pedagang grosir, yang mendistribusikan roti ke seluruh kota, barangkali ke banyak tempat makan cepat saji yang membuat Pompeii begitu terkenal.

BBC

Lukisan 'pizza'

Penemuan lukisan dinding yang menggambarkan sepotong roti pipih bundar di atas nampan perak, dikelilingi buah delima, kurma, kacang-kacangan, dan buah arbutus, menimbulkan sensasi ketika diumumkan pertama kali ke dunia pada Juni lalu.

Padahal itu bukanlah pizza. Tomat dan mozzarella, dua bahan dalam resep klasik Neapolitan, tidak tersedia di Italia pada abad pertama Masehi.

Mungkin itu sepotong focaccia? Lukisan itu disebut sebagai pizza diawali sebuah kelakar, kata Gennaro. "Saya mengirim email gambar ke bos saya, mengatakan 'pertama tungku, sekarang pizza.'"

Benarkah ini lukisan pizza? "Bukan," kata sang arkeolog. Alasannya: Tomat dan mozzarella, dua bahan dalam resep klasik Neapolitan, tidak tersedia di Italia pada abad pertama Masehi. (TONY JOLLIFFE/BBC)

Dunia seperti menjadi edan setelah ramai-ramai soal pizza itu tadi. Sebuah penutup akan dibangun di atas reruntuhan itu untuk mencoba melindunginya dari elemen-elemen pengrusak. Situs penting Itu juga akan dirawat dengan zat khusus dari rembesan cairan.

Sebanyak 20.000 pengunjung yang datang ke Pompeii setiap hari bakal menuntut untuk melihat "nenek moyang pizza".

Kerangka manusia

Dari penggalian terbaru, ditemukan dua kerangka perempuan dan seorang bocah dari jenis kelamin yang tidak diketahui. (TONY JOLLIFFE/BBC)

Tidaklah sulit untuk melupakan bahwa Pompeii adalah sebuah tragedi kemanusiaan.

Kami tidak tahu berapa banyak yang tewas akibat letusan gunung berapi.

Lebih dari 1.000 kerangka manusia telah ditemukan, barangkali totalnya mencapai1.300 hingga 1.500.

Dan penggalian terbaru mengungkapkan: ada dua kerangka perempuan dan seorang bocah dari jenis kelamin yang tidak diketahui.

Baca juga:

Lebih dari seribu kerangka manusia telah ditemukan, barangkali totalnya mencapai1.300 hingga 1.500. (TONY JOLLIFFE/BBC)

Melihat posisi korban saat ditemukan, terlihat jelas bahwa mereka berusaha berlindung, berharap dengan bersembunyi di bawah tangga, mereka akan selamat.

Apa yang tidak mereka andalkan adalah atap yang runtuh akibat terbebani limpahan lapili dan abu. Batu yang berat mengakibatkan tubuh mereka hancur.

Tempat tidur yang hangus terbakar

Drama pada hari-hari penting pada Oktober 79 M juga terungkap di sisi lain atrium yang dulunya adalah kamar tidur.

Tempat tidur itu sendiri dalam kondisi hangus - akibat dilalap api. Bentuknya nyaris tidak dapat dikenali selain sisa-sisanya yang menempel di dinding dan lantai.

Para arkeolog memiliki satu teori bahwa kamar tidur terbakar ketika sebuah lampu minyak terjatuh karena pemiliknya panik untuk menghindari letusan Vesuvius. (TONY JOLLIFFE/BBC)

Jika Anda melihat lebih dekat ke puing-puing, Anda dapat melihat potongan-potongan seprai tekstil yang menghitam dan bahkan isi dari kasur.

Sisa-sisa potongan dari tempat tidur yang terbakar (Jonathan Amos/BBC)

Para arkeolog menyebutkan bahwa tempat tidur terbakar kemungkinan tidak lama setelah letusan terjadi.

Hal itu didasarkan posisi temuan sisa-sisa karbonisasi. Mereka lalu berspekulasi bahwa sebuah lampu minyak kemungkinan terjatuh akibat kepanikan pemilik bangunan itu.

"Akan menarik untuk mengetahui siapa orang-orang yang gagal menghindar dari letusan itu," ujar pimpinan Taman Arkeologi Pompeii, Gabriel Zuchtriegel.

TONY JOLLIFFE/BBC

Apakah mereka orang-orang miskin? Lebih banyak mana, perempuan atau pria?

Atau mungkin saja mereka adalah orang-orang kaya dan mencoba bertahan untuk melindungi apa yang mereka miliki, sementara yang lain yang tidak punya apa-apa, kabur begitu saja."

Kuil

Di bagian belakang area yang sejauh ini sudah digali, terdapat tembok yang menghalangi tiga ruangan.

Di sinilah, ketika lapili dan abu dibersihkan, terlihat karya seni yang amat menakjubkan.

Lukisan dinding yang baru ditemukan menunjukkan ular berwarna merah dan kuning - dan sosok manusia saat memberikan persembahan kepada dewa Romawi. (TONY JOLLIFFE/BBC)

Di ruang tengah, yang ditutupi terpal, ada lukisan dinding elegan lainnya.

Tema lukisan itu memperlihatkan episode dalam mitos Achilles di mana pahlawan prajurit yang legendaris - dengan tumit Achillesnya - mencoba bersembunyi dengan berpakaian seperti perempuan demi menghindari pertempuran di Perang Troya.

Di ruang ketiga, saya kembali menyibak terpal lain untuk melihat sebuah kuil megah.

Di sana ada dua relief ular kuning merayap dengan latar belakang buah anggur merah.

"Ini adalah wujud setan yang baik," kata Alessandro. Dia menunjuk ke lukisan lainnya pada dinding tepat di atas bukaan semacam kotak.

"Ruangan ini sebenarnya dapur. Mereka akan membuat persembahan di sini untuk dewa mereka. Makanan seperti ikan atau buah-buahan. Ular adalah penghubung antara dewa dan manusia."

Ketika insula - blok kota - Pompeii semakin terungkap, struktur bangunan sementara (perancah) dipasang di sekitar sisa bangunan untuk membuat atap pelindung.

Di masa mendatang, pihak pengelola taman arkeologi berharap dapat membangun jalan setapak yang tinggi supaya wisatawan dapat melihat harta-harta karun yang baru ditemukan.

Direktur Taman Arkeologi Pompeii, Gabriel Zuchtriegel (TONY JOLLIFFE/BBC)

"Orang-orang terkadang bertanya kepada [kami], 'Apa yang ingin Anda temukan? Apa yang Anda cari?'" kata Gabriel. Dia mengatakan pertanyaan seperti itu menyesatkan.

"Apa yang sebenarnya kami cari adalah apa yang tidak kami ketahui. Kami selalu mencari kejutan. Itu semua adalah bukti yang muncul, membawa kami ke suatu tempat, tetapi kami tidak tahu ke mana arah perjalanan itu."

Berdasarkan laporan Rebecca Morelle, Alison Francis dan Tony Jolliffe.




(nvc/nvc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork