Pemerintah Inggris meminta warga yang hendak mengikuti antrean penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II untuk mengurungkan niat karena pintu masuk antrean ditutup pada Minggu malam (18/09).
Jenazah disemayamkan di Westminster Hall, di kompleks Parlemen Inggris, London, sebelum dimakamkan secara kenegaraan pada Senin (19/09).
Lama antrean pada Minggu siang tercatat lebih dari 13 jam. Kendati demikian, ribuan orang tetap mengantre. Mereka yang sudah masuk antrean akan tetap diizinkan melanjutkannya hingga pintu Westminster Hall ditutup bagi khalayak pada Senin pukul 06:30 waktu London.
Beberapa warga mengantre sampai dua kali. Lucy adalah salah satu di antaranya. Ketika pertama kali memberikan penghormatan, Lucy datang bersama kedua orang tuanya. Pada Minggu, hari terakhir mengantre, dia datang lagi bersama suami. Selama antre dua kali itu pula, dia menunggu lebih dari 12 jam.
"Ini tampak aneh kita harus mengantre berjam-jam untuk momen kurang dari lima menit tapi waktu lima menit itu begitu istimewa dan tidak ada cukup waktu untuk meresapinya sehingga saya pikir saya harus melakukannya lagi," kata Lucy.
Jauh hari pihak berwenang telah memperingatkan bahwa khalayak mungkin harus mengantre selama berjam-jam, bahkan mungkin semalaman. Mereka juga tak punya banyak kesempatan untuk duduk karena antrean terus bergerak.
Penghormatan di Skotlandia
Warga memadati jalan-jalan yang digunakan sebagai rute prosesi mobil yang membawa jenazah Ratu Elizabeth II sebelum disemayamkan selama 24 jam di Katedral St Giles, ibu kota Skotlandia, Edinburgh. Mereka menunggu berjam-jam untuk melihat iring-iringan mobil yang berjalan lamban.
Selama berada di Katedral St Giles mulai Senin (12/09) hingga Selasa siang (13/09), masyarakat bisa menyampaikan penghormatan terakhir kepada mendiang Ratu. Sejumlah warga bahkan sudah mengantre untuk memberikan penghormatan sejak malam sebelumnya.
Penyelenggara acara memperingatkan mereka yang hendak memberikan penghormatan terakhir kemungkinan harus berdiri selama berjam-jam.
Di antara yang telah menunggu sejak pagi adalah Linda Greenshields. Dia membawa bendera yang dilambaikan oleh tantenya dalam acara penobatan Ratu Elizabeth pada 1953.
"Saya harus datang dan memberikan penghormatan terakhir," katanya dalam siaran BBC Radio 5 Live.
Dari Skotlandia, jenazah Ratu Elizabeth akan diterbangkan ke London pada Selasa.
Kerumunan warga juga terjadi tempat-tempat lain, tak terkecuali di Kastil Windsor. Ratu menggunakan istana ini sebagai rumah pribadi maupun kediaman resmi kerajaan.
Pangeran Harry dan istri Meghan bergabung bersama Pangeran William dan istrinya Kate untuk menyapa kerumunan orang di depan Kastil Windsor pada Sabtu (10/09). Kedua putra Raja Charles mengalami kerenggangan hubungan akhir-akhir ini setelah Harry dan Meghan melepaskan gelar kerajaan untuk pindah ke Amerika Serikat.
Surat kabar Inggris menggarisbawahi pentingnya momen itu sebagai awal dari kemungkinan rekonsiliasi antara kakak beradik itu.
Dalam perkembangan sebelumnya, begitu fajar menyingsing pada Jumat (09/09) warga berbondong-bondong meletakkan karangan bunga di depan istana-istana yang pernah digunakan Ratu Elizabeth II, termasuk Istana Buckingham dan Kastil Windsor. Kerumunan massa sudah terjadi sejak beredar berita Ratu sedang sakit pada Kamis siang dan disusul pengumuman wafatnya Ratu pada Kamis petang (08/09) waktu Inggris.
Kini karena begitu banyak karangan bunga dan kartu ucapan duka, pihak berwenang sampai perlu mengalokasikan titik khusus di Green Park yang berdekatan dengan Istana Buckingham.
Christine, seorang warga yang meninggalkan rumahnya untuk menuju Istana Buckingham pada pukul 05.00 mengatakan Ratu adalah "seorang perempuan yang menakjubkan" yang dapat menyesuaikan diri sesuai tuntutan zaman dengan cara yang "indah dan penuh perasaan".
'Kami tidak akan pernah melihat ratu lagi sepanjang hidup'
Christine menambahkan: "Putri saya mengatakan kepada saya kemarin bahwa anak-anaknya tidak akan pernah mengenal ratu... dan itu adalah kehilangan bagi mereka".
Seorang warga di depan Istana Buckingham mengatakan kepada BBC: "Kami tidak akan pernah melihat ratu lagi sepanjang hidup. Kami tidak akan pernah mengalami seseorang bertahta selama Ratu ini. Ini adalah sejarah."
Pengganti Ratu Elizabeth II adalah Raja Charles III dan dua calon penerus berikutnya Pangeran William dan anaknya George akan menjadi calon Raja.
Seorang warga lainnya, Vicky, mengaku bangun pagi untuk membawa putrinya ke Istana Buckingham sebelum pergi bersekolah.
Dia menuturkan putrinya menulis surat kepada Raja Charles yang berisi pesan duka "sangat sedih atas kematian ibu Anda", dan mereka ingin mengantarkan surat itu secara langsung.
- Ratu Elizabeth II meninggal dunia
- Para pemimpin dunia mengenang 'Ratu yang baik hati'
- Apa yang membuat Ratu Elizabeth tertawa?
Adapun Sheila De Bellaigue, 77, sudah berada di depan Istana Buckingham di London pada Kamis siang (08/09) dan mengetahui Ratu telah meninggal dunia ketika bendera Inggris diturunkan setengah tiang.
"Saya tidak menyadari hal itu sampai saya melihat bendera diturunkan," ungkapnya, "dan barulah saya tahu. Saya merasa sangat sedih, sebagaimana semua orang yang berada di sini."
Hayley Jarvis, dari kota Wolverhampton, tengah menunggu kereta di Stasiun Euston ketika muncul berita Ratu mangkat. Dia langsung mengalihkan tujuan menuju Istana Buckingham.
"Saya hanya ingin menunjukkan penghormatan saya," katanya. "Ini sangat menyedihkan. Saya kehilangan ayah baru-baru ini, jadi saya tahu bagaimana perasaan keluarga kerajaan sekarang ini."
Di antara kerumunan massa di tengah guyuran hujan dan mendung pada Kamis petang adalah Harry Wang, seorang warga dari London. Wang yang berprofesi sebagai awak kabin pesawat itu mendekap karangan bunga dan tampak sedih.
"Saya berada di rumah ketika pertama kali mendengar kabar," katanya. "Dia adalah simbol negara dan bangsa ini."
Suzette Williams, 51, sedang berada di kereta bawah tanah dengan tujuan Istana Buckingham, ketika keluar pengumuman.
"Saya merasa lebih sedih dari perkiraan," ungkapnya. "Saya pikir ini adalah akhir dari sebuah era. Ratu selalu berada di sini sepanjang hidup saya."
Halte bus di London pasang ucapan berduka
Potret Ratu dipasang di halte-halte bus di kota London bersamaan dengan hari berkabung nasional.
Pesan-pesan duka juga dipasang di banyak stasiun kereta. Di papan pengumuman stasiun kereta bawah tanah North Greenwich, terpampang pesan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II atas jasanya kepada negara "penuh dengan kebanggaan" selama bertahta.
https://twitter.com/allontheboard/status/1567935095629119491
'Penyiar paling berpengalaman di dunia', kata penulis biografi
Selama bertahkta, Ratu menjadi salah satu "penyiang paling berpengalaman di dunia," kata penulis biografi keluarga kerajaan, Robert Hardman.
Siaran pertama yang dilakukan ratu pada masa Blitz, pengeboman terus menerus oleh Nazi Jerman di Inggris pada 1940 dan 1941, mempunyai "dampak global", tambahnya.
Selain itu, pidato tahunan Ratu pada acara Natal "telah menjadi bagian dari kehidupan kita".
"Suaranya menggema ke seluruh kehidupan kita," kata Hardman dalam acara Today di Radio 4 BBC.
Mogok kerja dibatalkan dan toko tutup sementara
Sejumlah aksi mogok kerja skala besar yang sedianya akan diadakan pekan depan kini ditunda atau dibatalkan menyusul kematian Ratu Elizabeth II.
Serikat pekerja pos Royal Mail dan karyawan layanan kereta mengatakan "sebagai bentuk penghormatan atas jasanya kepada negara dan keluarga" maka mereka memutuskan membatalkan mogok kerja dalam waktu dekat.
Sedianya pekerja pos hendak melakukan mogok pada Jumat ini (09/09) dan pekerta kerta yang tergabung dalam RMT pada 15 dan 17 September. Pengemudi kereta yang tergabung dalam serikat Aslef juga menunda aksi mogok yang semula diadakan pada 15 September.
Sementara itu, toko-toko besar seperti Selfridge's ditutup awal pada Kamis dan tetap tutup pada Jumat sebelum dibuka kembali akhir pekan ini. Jaringan toko mainan The Entertainer juga memutuskan menutup semua toko pada Jumat.
Rumah judi Betfred dan William Hill mengatakan mereka tidak buka pada Jumat.
Simak video 'Sederet Pemimpin Dunia Tiba di London, Hadiri Pemakaman Ratu Elizabeth II':
(ita/ita)