Sepanjang sejarah, umat manusia berupaya menciptakan daratan kering di tengah danau, sungai, dan laut agar bisa dihuni. Namun, ambisi terbesar - dan bisa dibilang paling congkak- berlangsung selama abad ke-21 ini.
Kita hidup di 'era pulau buatan', menurut Alastair Bonnett selaku ahli geografi sosial dari Universitas Newcastle, Inggris. "Pulau-pulau baru dibangun dalam jumlah dan skala yang tidak pernah terlihat sebelumnya."
Generasi baru pulau-pulau buatan ini lebih berani, lebih besar, dan berpotensi lebih merusak jika dibandingkan dengan apa yang telah dibangun nenek moyang kita, tulis Bonnett dalam buku karyanya, Elsewhere: A Journey Into Our Age Of Islands.
Ahli geografi ini telah mengunjungi berbagai pulau buatan manusia di seluruh dunia. Sebagai contoh, kepulauan raksasa buatan yang diciptakan dengan menumpahkan miliaran ton pasir ke tengah laut.
Kemudian ada pula atol berbalut beton yang diciptakan untuk mengonsolidasikan kekuatan militer dan politik.
Lantas anjungan kilang minyak dengan perancah sejauh ratusan meter menuju dasar laut.
Baca juga:
- Denmark akan ciptakan pulau buatan pertama yang pasok energi untuk tiga juta rumah
- Kisah pulau buatan di Belanda yang menyelamatkan masa depan satwa
- Melihat pulau buatan China di Laut Cina Selatan dari dekat
Walaupun struktur buatan manusia itu perlahan diserap oleh alam, tapi proses itu perlu waktu. Kerap kali hanya sedikit kehidupan di perairan sekitar pulau buatan.
"Yang sering terjadi pulau buatan adalah zona mati. Membuatnya hidup kembali adalah pekerjaan sulit," tulis Bonnett.
Dia mencontohkan Laut China Selatan. Kawasan yang "dulunya jernih dan terdapat terumbu yang tak tersentuh manusia...kini telah dimutilasi secara mengerikan, diporak-porandakan, dan dibangun beton di atasnya".
Bagaimanapun, Bonnett terpikat oleh pulau-pulau buatan ini.
Dia mencoba memahami bagaimana caranya dan mengapa pulau-pulau tersebut dibuat.
Terlepas apakah Anda menyetujui keberadaan pulau-pulau ini atau tidak, ciptaan manusia ini akan memaparkan kisah kepada generasi mendatang tentang bagaimana manusia memandang dirinya sendiri pada awal masa Anthropocene (zaman manusia untuk menunjukkan bahwa permasalahan lingkungan adalah akibat ulah manusia).
Untuk melihat bagaimana rupa pulau-pulau buatan masa kini, silakan simak foto-foto di bawah ini yang diabadikan dari seluruh dunia--dari kawasan Timur Tengah, Asia, hingga Amerika Serikat.
Kepulauan buatan bernama The World diciptakan di lepas pantai Dubai dan ditujukan bagi kaum super-kaya. Sebagian besar pulau ini dibiarkan kosong, tapi beberapa di antaranya ditempati oleh toko-toko, hotel, dan apartemen. (Getty Images)
Sebuah kapal di Teluk Persia menumpahkan berton-ton pasir guna menciptakan sedimen yang kemudian menjadi pulau. (Getty Images)
Pembangunan Kepulauan Palm di Dubai memerlukan pasir sebanyak 120 juta kubik meter. (Getty Images)
Kilang minyak lepas pantai bisa terlihat seperti bangunan alien dari kejauhan. Anjungan ini terletak di Invergordon, Skotlandia. (Getty Images)
Masa depan pulau buatan akan seperti ini? Subi Reef adalah bagian dari sejumlah pulau buatan China di Laut China Selatan. (Getty Images)
Pulau-pulau buatan tidak hanya membantu China meraih kekuatan geopolitik, tapi juga akses minyak seperti pulau buatan bernama Qingdong-5. (Getty Images)
(ita/ita)