Guterres menyampaikan hal itu ketika mengunjungi kamp-kamp pengungsi Rohingya di Distrik Cox's Bazar, Bangladesh.
https://twitter.com/antonioguterres/status/1013659245114318848
"Saya berada di Cox's Bazar, Bangladesh, saya baru saja mendengarkan kesaksian tak terbayangkan tentang pembunuhan dan pemerkosaan yang disampaikan oleh para pengungsi Rohingya yang menyelamatkan diri dari Myanmar baru-baru ini," kata Guterres melalui Twitter, Senin (02/07).
"Mereka menginginkan keadilan dan pulang dengan selamat," tambahnya.
Ditambahkannya, kondisi yang dialami minoritas Muslim Rohingya dari Myanmar sebagai "mimpi buruk kemanusiaan dan hak asasi manusia".
Tekanan kepada MyanmarLawatannya ke kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh bertujuan untuk menggarisbawahi nasib sekitar 700.000 pengungsi Muslim Rohingya di negara Myanmar itu.
Dari Bangladesh, Sekjen PBB Antonio Guterres akan melanjutkan perjalanan ke Myanmar.
Dalam kunjungan ke Myanmar, menurut Guterres, ia akan memberikan tekanan untuk memastikan pemerintah setempat memahami kewajiban-kewajibannya terhadap kelompok minoritas Rohingya.
Bulan lalu PBB meneken kesepakatan dengan pemerintah Myanmar untuk memberikan akses lebih terbuka ke Negara Bagian Rakhine, tetapi tidak sampai mencakup jaminan keamanan dan keselamatan bagi orang-orang Rohingya. (ita/ita)