Spanyol Bantah 'Kudeta' Wilayah Otonom Catalunya

Spanyol Bantah 'Kudeta' Wilayah Otonom Catalunya

BBC World - detikNews
Senin, 23 Okt 2017 00:42 WIB
Barcelona - Warga pendukung kemerdekaan
ANDER GILLENEA/Getty Images Protes mendukung pemisahan diri dari Spanyol terus berlanjut di Catalunya.

Menteri Luar Negeri Spanyol, Alfonso Dastis, menepis tudingan bahwa upaya pemerintah pusat mengambil alih pemerintahan di Catalunya sama dengan 'kudeta'.

Ia mengatakan hal itu setelah Ketua Parlemen Catalunya, Carme Forcadell, menyebut langkah-langkah yang diumumkan oleh pemerintan Spanyol pada hari Sabtu (21/10) merupakan "kudeta de facto".

Namun dalam wawancara dengan BBC, Dastis menepis anggapan itu. "Jika ada pihak yang berusaha melakukan kudeta, maka pihak itu adalah pemerintah daerah Catalunya," kata Alfonso Dastis.

Ditambahkannya pemerintah Spanyol tidak akan menangkap siapapun, tetapi rakyat Catalunya diharapkan akan mengabaikan perintah dari para pejabat pemerintah daerah, termasuk kepada kepolisian, begitu mereka diberhentikan dari jabatan mereka.

"Apa yang kami lakukan adalah mengikuti ketentuan yang ada di dalam Konstitusi," tegas Menteri Luar Negeri Alfonso Dastis.

Dibawa ke Senat

Ia berharap kepolisian Catalunya akan berfungsi normal setelah berada di bawah komando baru.

Alfonso Dastis
Reuters Alfonso Dastis meminta warga Catalunya tidak mengindahkan perintah para pejabat setelah mereka diberhentikan.

Pada hari Sabtu, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengumumkan sejumlah langkah terkait dengan pembubaran pemerintahan wilayah otonomi Catalunya, termasuk pemberhentian para pejabat setempat dan penyelenggaraan pemilihan umum.

Senat Spanyol direncanakan akan mengesahkan langkah-langkah itu pada hari Jumat mendatang (27/10).

Grafiti
Jack Taylor/Getty Images Graffiti prokemerdekaan menghiasi pintu di Barcelona

Masalah ini terjadi setelah Catalunya mengadakan referendum kemerdekaan yang diikuti oleh sekitar 43% dari total pemilih. Dari angka itu lebih dari 90% mendukung kemerdekaan Catalunya.

Akan tetapi pemerintah pusat sejak awal menyatakan referendum tidak sah dan berjanji akan menempuh segala langkah untuk mencegah pemisahan diri.

(ams/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads