Namun dua partai terbesar di Spanyol mendesak pemimpin separatis di Catalunya, Carles Puigdemont, untuk tidak mengumumkan kemerdekaan saat berbicara di parlemen Catalunya, hari Selasa (10/10).
Wakil Perdana Menteri Spanyol, Soraya Saenz de Santamaria, mengatakan apa yang dilakukan Puigdemont mendorong Catalunya menuju kehancuran sosial dan ekonomi, ditandai dengan sejumlah perusahaan yang siap mundur dari Catalunya.
- Dari Catalunya, Kurdi hingga Papua, kawasan-kawasan yang berusaha merdeka
- Anwar Bernard, orang Indonesia yang ikut memilih Catalunya merdeka
- Apa kata bintang-bintang olahraga Spanyol soal kemerdekaan Catalunya?
Sejumlah sumber kepada kantor berita Reuters mengatakan perusahaan infrastruktur Abertis, perusahaan telekomunikasi Cellnex dan kelompok usaha properti Inmobiliaria Colonial menggelar pertemuan hari Senin (09/10) membahas kemungkinan mundur dari Catalunya.
Bank Caixabank dan Sabadell sudah mengumumkan akan memindahkan kantor dari kawasan ini.
 
 Carles Puigdemont dijadwalkan berbicara di parlemen Catalunya hari Selasa (10/10). (AFP)
Pemimpin Partai Sosialis yang beroposisi, Pedro Sanchez, mendesak Puigdemont untuk menggunakan perundingan dan bukan pernyataan kemerdekaan sepihak.
"Jika (Puigdemont) mendengarkan, ikuti saran kami, matikan mesin, jangan umumkan kemerdekaan secara sepihak. Kembali ke cara-cara yang legal dan ikuti dialog," kata Sanchez.
Ia mengatakan pernyataan kemerdekaan secara sepihak tak boleh terjadi di negara demokratis, yang menjunjung tinggi tatanan hukum.
'Negara di dalam negara'Menurut Sanchez, partainya akan mendukung perubahan konstitusional yang akan mengakui Catalunya sebagai 'negara di dalam Spanyol', status yang sempat diberlakukan sebentar di Catalunya sepuluh tahun lalu.
"Konstitusi harus mengakui Catalunya sebagai negara di dalam Spanyol. Kita harus meningkatkan otonomi di Catalunya. Identitas Catalunya, seperti bahasa, budaya, dan pendidikan harus dihormati oleh pemerintah pusat," kata Sanchez.
Sebelumnya, Menteri Urusan Eropa Prancis, Nathalie Loiseau, mengatakan Prancis tidak akan mengakui deklarasi kemerdekaan sepihak oleh pejabat-pejabat Catalunya.
"Kalau ada pernyataan merdeka, itu tidak akan diakui," kata Loiseau kepada media Prancis, CNews.
- Catalunya akan proklamasikan kemerdekaan dari Spanyol dalam 'hitungan hari'
- Referendum Katalonia: Massa pro kemerdekaan datangi TPS, polisi menghalangi
- Pep Guardiola ikut unjuk rasa mendukung referendum Katalonia
"Krisis ini harus diselesaikan melalui dialog di semua tingkatan di Spanyol," tegas Loiseau.
Hasil akhir referendum kemerdekaan Catalunya yang digelar pada 1 Oktober memperlihatkan jumlah pemilih yang menggunakan suara 43% dan 90% di antaranya mendukung kemerdekaan.
Kubu yang menentang kemerdekaan sebagian besar memboikot referendum.
Setidaknya 350.000 orang ambil bagian dalam unjuk rasa di Barcelona, hari Minggu (08/10), oleh kubu yang menentang kemerdekaan Catalunya. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya kubu prokemerdekaan juga menggelar aksi besar di kota tersebut.
(nvc/nvc)







































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 