Ahmad Luthfi Gencarkan Program Speling untuk Atasi Stunting & TBC di Jateng
Bangun Indonesia

Ayo, tingkatkan partisipasi kita dalam pembangunan bangsa dan wujudkan impian Indonesia yang lebih baik!

Ahmad Luthfi Gencarkan Program Speling untuk Atasi Stunting & TBC di Jateng

Dea Duta Aulia
Jumat, 31 Okt 2025 14:50 WIB
Ahmad Luthfi Gencarkan Program Speling untuk Atasi Stunting-TBC
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bakal terus berupaya untuk memberikan perhatian pada sektor kesehatan masyarakat, khususnya untuk masalah stunting dan tuberkulosis (TBC).

Maka dari itu, Pemprov Jawa Tengah berusaha memberikan pelayanan maksimal terkait kesehatan melalui Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang menjangkau ke desa-desa. Dia mengatakan Program Speling telah menjangkau 595 desa di 35 kabupaten/kota, dengan total 64.278 jiwa penerima manfaat.

Hal itu diungkapkan olehnya usai menghadiri pembukaan Forum Ilmiah Tahunan dan Mukernas Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, hari ini. Turut hadir dalam acara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno.

"Dalam kesempatan itu, Ahmad Luthfi juga menyinggung terkait skrining (pelacakan) penderita TBC di Jawa Tengah yang juga diintegrasikan dengan program Speling," kata Ahmad Luthfi dalam keterangan, Jumat (31/10/2025).

Skrining itu dilakukan menggunakan alat portable pemeriksaan tuberkulosis. Sayangnya, alatnya masih terbatas. Alat tersebut menurutnya perlu diperbanyak.

"Program Speling kita sangat dirasakan oleh masyarakat. Untuk TBC kita butuh alat yang mobilitasnya bisa mencapai desa, saat ini masih kurang," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Luthfi menambahkan, untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik, pihaknya juga membangun kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota. Bahkan melibatkan rumah sakit milik pemerintah dan swasta.

"Termasuk kampus kami libatkan dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematiknya," ungkapnya.

Sementara itu, Pratikno mengatakan permasalahan mendasar bidang kesehatan di Indonesia adalah stunting dan tuberkulosis (TBC).

"Jadi ini permasalahan kita bersama dan memerlukan penanganan yang sangat cepat. Presiden sudah perintahkan kepada kabinet untuk percepatan," katanya.

Menurutnya, penanganan masalah kesehatan seperti stunting dan tuberkulosis memerlukan peran sentral dari Ahli Kesehatan Masyarakat (AKM).

Dia juga menyoroti rawannya penyakit menular (zoonosis) dari hewan ke manusia atau sebaliknya misalnya rabies di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kasusnya tinggi, juga penyakit lain yang dipicu oleh hewan seperti malaria dan demam berdarah.

"Nah inilah peran sentral dari para ahli kesehatan masyarakat yang pendekatannya tidak hanya dengan perangkat teknis medis yang klinikal, tetapi juga sosial dan gaya hidup, termasuk kesehatan hewan dan kesehatan alam," ungkapnya.

Menurut Pratikno, sinergi lintas sektoral sangat penting dalam penanganan masalah kesehatan. Sebagaimana yang dilakukan oleh Ahmad Luthfi dengan program Speling dan program penanganan kemiskinan di Jawa Tengah.

"Gubernur Jateng ini luar biasa aktif dalam urusan ini, mensinergikan berbagai macam program di lapangan, dengan mengajak kampus dan para ahli kesehatan masyarakat untuk bersama-sama menangani," tutupnya.


(ega/ega)
Berita selengkapnya tentang Kunjungi
Berita Terkait