Inggris Tertarik Kerja Sama Bidang Pendidikan-Ekonomi Hijau di Jateng

Shalli Irda - detikNews
Rabu, 22 Okt 2025 18:36 WIB
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menerima kunjungan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey di Semarang Rabu (22/10). Pertemuan tersebut membahas sejumlah peluang kerja sama, mulai dari pengembangan sumber daya manusia, manajemen bencana, transportasi berkelanjutan, hingga industri hijau.

Inggris menunjukkan minat besar terhadap program Rengganis Pintar (Revitalisasi Green Industry sebagai Strategi Peningkatan Ekspor) yang digagas Pemprov Jawa Tengah. Program ini dinilai sejalan dengan komitmen kedua negara dalam mendorong ekonomi hijau dan keberlanjutan industri.

"Senang sekali saya bisa mengunjungi Jawa Tengah. Ini adalah kunjungan resmi pertama saya ke Semarang dan saya berterima kasih atas sambutan hangat kepada saya dan tim hari ini. Kunjungan ini sangat spesial, karena saya membawa tim dari Kedutaan Besar Inggris. Ini bagian dari inisiatif Pop-Up Embassy," ujar Dominic Jermey dalam keterangan tertulis, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, kemitraan strategis yang telah disepakati antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer membuka peluang besar bagi perusahaan Inggris untuk memahami potensi bisnis di daerah, termasuk Jawa Tengah.

"Kami datang untuk menjalin hubungan, mendengar perspektif lokal, dan melihat langsung bagaimana kemitraan Inggris-Indonesia memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan komunitas di Jawa Tengah," katanya.

Menanggapi hal itu, Ahmad Luthfi menyebut kerja sama dengan Inggris menjadi momentum penting untuk memperkuat sektor-sektor strategis di Jawa Tengah, terutama dalam pengembangan ekonomi hijau dan pengelolaan lingkungan.

"Beberapa hal yang dibahas tersebut akan ditindaklanjuti secara mendalam oleh dinas-dinas terkait," ujarnya.

Selain industri hijau, kerja sama juga mencakup pengembangan transportasi berkelanjutan, termasuk rencana pembangunan dry port di Batang untuk memperkuat konektivitas logistik.

Inggris juga berencana menjajaki kerja sama di bidang pendidikan melalui program beasiswa dan pertukaran mahasiswa dengan universitas di Jawa Tengah, seperti Universitas Diponegoro.

"Tidak kalah pentingnya adalah terkait sampah yang nanti sampah regional atau RDF yang akan kita bahas. Nanti beliau akan menurunkan tim untuk penelitian sampah plastik di Semarang," tutur Ahmad Luthfi.

Dalam kesempatan itu, Ahmad Luthfi juga menawarkan potensi investasi tambak nila salin di wilayah pesisir seluas 72 hektar, serta sektor pariwisata dan budaya dengan sekitar 1.000 desa wisata dan berbagai destinasi unggulan seperti Karimunjawa dan Borobudur.

"Kami tawarkan barangkali tertarik. Lalu banyak lagi yang nanti akan didalami oleh tim Dubes Inggris dan dinas-dinas kita," ujarnya.

Berdasarkan data kinerja investasi Jawa Tengah, Inggris saat ini menempati posisi ke-20 negara asal investasi dengan nilai mencapai Rp486,05 triliun. Sektor investasinya meliputi industri barang dari kulit dan alas kaki, industri makanan, perdagangan dan reparasi, serta jasa lainnya seperti hotel dan restoran.

Melalui kunjungan ini, diharapkan kolaborasi antara Pemprov Jawa Tengah dan Kedutaan Besar Inggris semakin memperkuat hubungan bilateral sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hijau, pendidikan, dan inovasi berkelanjutan di daerah.

Simak juga Video 'Mendes PDT Dorong Percepatan Akses Internet untuk Ekonomi Desa':




(akd/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork