Ahmad Luthfi: Kiai & Santri Telah Bela Tanah Air dengan Perjuangan
Bangun Indonesia

Ayo, tingkatkan partisipasi kita dalam pembangunan bangsa dan wujudkan impian Indonesia yang lebih baik!

Ahmad Luthfi: Kiai & Santri Telah Bela Tanah Air dengan Perjuangan

Dea Duta Aulia
Rabu, 22 Okt 2025 08:28 WIB
Ahmad Luthfi Luncurkan Program Beasiswa Santri & Pengasuh Pesantren
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menilai kiai dan santri telah berkontribusi besar terhadap perjuangan Tanah Air. Bahkan tidak sedikit kiai dan santri yang berdiri di garis depan saat era perjuangan.

Hal itu diungkapkan olehnya di acara Jateng Bersholawat dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Alun-alun Kabupaten Kudus, Selasa, (21/10/2025) malam. Jateng Bersholawat merupakan agenda rutin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Khusus malam ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 dengan menghadirkan Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf dan Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam).

acara itu turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Sekda Jateng Sumarno, Forkopimda Jateng, dan seluruh kepala OPD Pemprov Jateng. Hadir juga sejumlah bupati antara lain Bupati dan Wakil Bupati Kudus selaku tuan rumah, Bupati Pati, Bupati Jepara, Bupati Blora, Bupati Kendal, Bupati Sukoharjo, dan perwakilan dari bupati daerah lainnya.

"Resolusi jihad tanggal 22 Oktober 1945, di mana para kiai dan para santri telah membela Tanah Air dengan tetesan darah dan perjuangan. Tidak salah kalau hari ini kita memperingati Hari Santri dengan berselawat," kata Ahmad Luthfi dalam keterangan tertulis, Rabu (22/10/2025).

Dalam acara Jateng Bersholawat tersebut, Ahmad Luthfi juga menyerahkan bantuan prestasi senilai Rp 150 juta kepada khafilah musabaqoh tilawatil qutub Provinsi Jawa Tengah yang meraih juara dua.

Tidak hanya itu, Ahmad Luthfi juga meluncurkan program beasiswa santri dan pengasuh pesantren tahun 2026. Program itu merupakan wujud dukungan terhadap lembaga pendidikan pesantren.

"Malam ini, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Provinsi Jawa Tengah me-launching program prioritas, bahwa santri pesantren berikut pengasuhnya akan mendapatkan beasiswa dari provinsi," tutur Ahmad Luthfi.

Dia menjelaskan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren merupakan upaya Pemprov Jateng untuk meningkatkan kualitas sumber daya santri dan pengasuh pesantren. Program itu diharapkan mampu melahirkan santri profesional yang cakap dalam ilmu agama dan unggul dalam berbagai bidang strategis.

"Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren (LFSP) yakni lembaga yang anggotanya para kiai, pengasuh pesantren, serta intelektual Islam yang memiliki kepedulian terhadap penguatan pendidikan pesantren. LFSP berperan penting dalam memfasilitasi berbagai program Pemprov Jateng yang berkaitan dengan dunia pesantren, termasuk seleksi dan pendampingan penerima beasiswa," ungkapnya.

Jenis program beasiswa yang diberikan antara lain beasiswa S1 dalam negeri berupa biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester 1-8 di universitas yang di Jawa Tengah. Meliputi bidang kedokteran, pertanian, sains, teknologi, teknik, matematika, dan keislaman.

Berikutnya beasiswa pendidikan vokasi dan S1 Luar Negeri bidang saintek. Negara tujuannya antara lain Turki, India, Jepang, Korea Selatan, dan China. Fasilitas yang diberikan berupa biaya kuliah, biaya hidup, visa, asuransi, dan tiket pulang pergi (PP).

Selain itu juga ada beasiswa S1 Luar Negeri untuk double degree bidang sains dan teknologi dan S1 luar negeri bidang keislaman. Kemudian beasiswa S2 dalam Negeri untuk bidang keislaman, humaniora, dan saintek.

"Beasiswa tidak hanya dilakukan kepada pendidikan formal di dalam negeri tetapi termasuk di luar negeri. Dengan program yang namanya Pesantren Obah, 5.570 pesantren di Jawa Tengah akan kita openi," ujarnya.

Selain itu, program beasiswa tersebut merupakan realisasi salah satu program prioritas Pemprov Jateng periode 2025-2030 yakni Pesantren Obah untuk mendukung pesantren yang dinamis, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Program Pesantren Obah menjadikan pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan akhlak dan spiritual tetapi juga pusat inovasi, ilmu pengetahuan, dan kemandirian ekonomi umat.

"Pesantren Obah yang kita lakukan di Provinsi Jawa Tengah akan memberikan berkah kepada para santri. Karena pesantren tidak hanya tempat pendidikan, tetapi juga tempat untuk berdakwah. Pesantren juga mempunyai daya sosial dalam menciptakan santri yang bisa bermasyarakat, apalagi menjadi garda terdepan dalam rangka pembangunan," tutup Ahmad Luthfi. (ega/ega)

Berita selengkapnya tentang Kunjungi
Berita Terkait