Penguhasa China di Jateng Rasakan Jaminan Kemudahan-Kondusivitas Investasi
Bangun Indonesia

Ayo, tingkatkan partisipasi kita dalam pembangunan bangsa dan wujudkan impian Indonesia yang lebih baik!

Penguhasa China di Jateng Rasakan Jaminan Kemudahan-Kondusivitas Investasi

Dea Duta Aulia
Kamis, 16 Okt 2025 15:44 WIB
Penguhasa China di Jateng Rasakan Jaminan Kemudahan-Kondusifitas Investasi
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta - Sejumlah pengusaha mengaku menikmati jaminan kemudahan dan kondusivitas berinvestasi di Jawa Tengah. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh perwakilan Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) Jawa Tengah saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi di kantornya, hari ini.

"Jawa Tengah memiliki iklim usaha yang bagus. Pelayanan yang perizinan bagus dan mudah," ujar Ketua Umum Perpit Jawa Tengah, Siek Siang Yung dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10/2025).

Dia berharap dukungan dari Gubernur Jawa Tengah serta bupati dan wali kota yang selama ini diberikan bisa terus berlanjut. Sebab kemudahan dalam perizinan sangat membantu para pengusaha untuk menjalankan usahanya.

Yung mengapresiasi upaya Gubernur Jawa Tengah dalam menambah kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus di beberapa daerah

"Ini bentuk dukungan Gubernur kepada para pengusaha. Kami berharap bisa lebih bagus lagi," jelasnya.

Sementara itu, Ahmad Luthfi mengaku terus berkomitmen untuk memberikan jaminan kemudahan dan kondusifitas usaha dan industri di wilayahnya. Tujuannya untuk menarik lebih banyak investasi masuk ke Jawa Tengah.

Beberapa jaminan yang diberikan tersebut antara lain terkait kemudahan dalam mengurus perizinan. Kemudian menjamin tidak ada pungli, menjamin tidak ada premanisme, kondusifitas wilayah, dan lainnya.

"Tenaga kerja kami juga kompetitif dibandingkan daerah lain. Ini adalah jaminan yang kami berikan agar pengusaha nyaman dalam berinvestasi di Jawa Tengah, sehingga perekonomian dapat ditingkatkan," tutupnya.

Sebagai informasi, realisasi investasi di Jawa Tengah sampai kuartal III 2025 sudah mencapai Rp 57 triliun. Sebanyak 65% investasi didominasi oleh penanaman modal asing (PMA), sisanya merupakan penanaman modal dalam negeri.

Simak juga Video 'Investor Asing Tekan IHSG, Pasar Domestik Dibayangi':

(akd/akd)

Berita selengkapnya tentang Kunjungi
Berita Terkait