Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 200 Juta untuk Atasi Stunting di Jakarta

Advertorial - detikNews
Jumat, 15 Mar 2024 00:00 WIB
Dok. Istimewa
Jakarta -

Permasalahan Stunting di Indonesia merupakan permasalahan yang telah menjadi perhatian nasional. Mengutip dari UNICEF, stunting disebabkan anak kekurangan gizi yang terjadi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan, dan sanitasi yang buruk.

Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6 persen, sementara target yang ingin dicapai adalah 14 persen pada 2024. Tak hanya itu, stunting juga bisa berdampak buruk terhadap produktivitas seseorang.

Untuk mendukung penurunan prevalensi stunting di Indonesia, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyalurkan bantuan sebesar Rp 200 juta untuk mengatasi masalah stunting di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Bantuan tersebut diserahkan secara virtual oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Direktur Utama RS Islam Jakarta Cempaka Putih, dr. Pradono Handojo, Rabu (13/3/2024).

"Saya ucapkan terima kasih kepada RS Islam Jakarta Cempaka Putih yang telah memberikan kesempatan ke Sido Muncul untuk berpartisipasi kepada penanganan program anak-anak terduga stunting," kata Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat saat ditemui di Kantor Sido Muncul, Cipete, Jakarta Selatan.

"Ini sudah ke empat kalinya kami memberikan bantuan untuk anak stunting. Pertama di Jakarta, kemudian Semarang, Bali dan kembali lagi di Jakarta," tutur Irwan.

Irwan menjelaskan bahwa bantuan tersebut nantinya diberikan untuk 40 anak suspect stunting di Jakarta. Mereka akan dikirimkan uang secara langsung sebesar Rp 500 ribu setiap bulan kepada setiap anak. Bantuan tersebut akan dijalankan mulai dari bulan Maret hingga Desember 2024 ini.

Dok. Dea Duta Aulia/detikcom

"Gagasan kami adalah memberikan bantuan itu secara langsung kepada para orang tua. Setiap bulan, kami kirim (bantuan) dan orang tua (penerima bantuan) harus memberi laporan kepada kami. Ada kemajuan atau tidak, berat badan dan kesehatannya," tambahnya.

Sementara itu, dr. Pradono Handojo mengapresiasi dan menyambut baik bantuan yang diberikan oleh Sido Muncul untuk pencegahan stunting. Menurutnya, bantuan tersebut bisa mendukung upaya pemerintah dalam menghadapi kasus stunting di Indonesia.

"Pemerintah sudah mencanangkan bahwa stunting adalah masalah yang penting dan genting. Misalnya Zivani, dilahirkan usia setahun, beratnya masih 7 kilo gram, 5 bulan ternyata beratnya stagnan di angka 5 kg. Harusnya kalau sudah 12 bulan minimal 9 kg," kata dr. Pradono.

"Alhamdulillah, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Sido Muncul yang telah menunjukan kepedulian sosialnya melalui CSR. Menyalurkannya dengan cara yang baik untuk total dari sekarang sampai akhir tahun, masuk ke rekening masing-masing supaya bisa lebih termanfaatkan. Jadi, saya ucapkan banyak terima kasih kepada pak Irwan dan tim," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sido Muncul juga meresmikan Kios Sehat Sido Muncul di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih. Kehadiran Kios Sehat Sido Muncul merupakan wujud inovasi yang bertujuan untuk memperkenalkan obat herbal kepada masyarakat. Nantinya Kios Sehat Sido Muncul yang terdapat di RS Islam Jakarta Cempaka Putih bakal menghadirkan berbagai produk yang dimiliki oleh Sido Muncul.

"Kami ingin mengenalkan obat herbal agar bisa mendukung kesehatan masyarakat. Harapannya agar produk-produk Sido Muncul dapat digunakan sebagai pendamping pengobatan pasien," jelasnya.

Irwan Hidayat mengatakan Kios Sehat Sido Muncul sebagai wujud terobosan untuk mendukung pasien mendapatkan kesembuhan.

"Ini sebagai terobosan untuk masuk ke rumah sakit secara formal. Kami masuk supaya pasien bisa menentukan alternatif pengobatannya sendiri," jelasnya.

Irwan Hidayat memastikan produk-produk yang hadir di kios tersebut sudah melewati dan berbagai tahapan penelitian. Serta kualitas produksinya terus dijaga sesuai dengan standar yang berlaku sehingga bisa masuk ke rumah sakit.

dr. Pradono Handojo pun turut melontarkan pujian terkait kehadiran Kios Sehat Sido Muncul. Menurutnya, kehadiran kios tersebut bisa mendorong eksistensi dari obat herbal seperti jamu supaya bisa berjaya di Tanah Air.

"Kami ingin membuat jamu menjadi tuan rumah di Indonesia sebagai bagian dari khazanah untuk menjaga kesehatan kita masing-masing," tutup dr. Pradono.




(adv/adv)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork