PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022, di Ruang Bromo, bankjatim Kantor Pusat lantai 5, Surabaya. RUPS tersebut membahas sejumlah agenda, mulai dari perubahan anggaran dasar hingga pergantian susunan pengurus perseroan.
Secara detail, agenda RUPS kali ini terdiri dari:
- Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Mengenai Keadaan Dan Jalannya Perseroan Selama Tahun Buku 2022 Termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Selama Tahun Buku 2022 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2022;
- Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2022 Termasuk Pemberian Bonus Bagi Pegawai Serta Tantiem dan Remunerasi Untuk Direksi Dan Dewan Komisaris;
- Memberikan Kuasa Kepada Dewan Komisaris Untuk Menunjuk Kantor Akuntan Publik Dalam Mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2023;
- Persetujuan Aksi Korporasi Perseroan;
- Perubahan Anggaran Dasar;
- Perubahan Susunan Pengurus Perseroan;
Capaian Positif bankjatim Sepanjang 2022
Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan sepanjang tahun 2022, bankjatim sukses menorehkan pencapaian kinerja yang positif terlepas dari situasi pemulihan ekonomi pasca pandemi serta transisi akibat konflik Rusia-Ukraina.
"Dengan keadaan yang penuh dengan tantangan ini, bankjatim dapat mencapai kinerja keuangan di tahun buku 2022 dengan hasil yang memuaskan," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Busrul mengungkapkan total aset bankjatim sampai akhir Desember 2022 mencapai Rp 103,03 triliun atau tumbuh 2,29% dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, untuk laba bersih bankjatim tahun 2022 berada di angka Rp 1,54 triliun atau tumbuh 1,30% (YoY).
"Ekspansi kredit yang kami berikan juga tak luput dari peningkatan. Bank Jatim telah sukses menggelontorkan kredit sebesar Rp 46,20 triliun atau naik 8,06% dibandingkan tahun 2021," sambungnya.
Busrul memaparkan peningkatan penyaluran kredit tersebut terjadi di seluruh segmen. Hal itu sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Misalnya, kredit di sektor UMKM sebagai penyumbang kenaikan tertinggi mengalami peningkatan sebesar 26,24% (YoY) atau tercatat Rp 6,34 triliun hingga akhir 2022.
Kemudian, portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02% atau tercatat Rp 11,20 triliun. Tak hanya itu, capaian kredit di sektor konsumsi juga naik signifikan di mana tumbuh sebesar 5,11% atau tercatat Rp 28,65 triliun.
Busrul menuturkan pertumbuhan penyaluran kredit bankjatim itu tentunya diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal tersebut terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81% pada tahun 2022, berbanding 6,57% di tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim juga ikut menurun di angka 2,83%, berbanding 4,48% di tahun sebelumnya (YoY).
Di sisi lain, Busrul mengatakan misi bankjatim untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur telah dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya fokus pada pertumbuhan UMKM yang dibuktikan dengan peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM selama 6 tahun terakhir.
Selanjutnya, memberdayakan masyarakat Jatim dan pelaku UMKM untuk menjadi agen jatim. Hal ini bertujuan untuk melayani masyarakat di daerah yang tidak terjangkau kantor layanan bank untuk melakukan transaksi tarik tunai, transfer, setor tunai, hingga pembayaran pajak daerah.
"Tahun ini bankjatim sukses melakukan sekitar 500 integrasi dan elektronifikasi permintaan sistem keuangan daerah dari 38 kota dan kabupaten di Jatim yang telah menggunakan layanan digital dari Bank Jatim. Seperti e-retribusi pasar & parkir, e-KIR, e-ticketing, PBB & BPHTB online, dan lain-lain," terangnya.
Lebih lanjut, Busrul mengungkapkan pihaknya juga fokus terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Harapannya, bankjatim bisa ikut andil dalam upaya mendorong kemajuan, memberdayakan dan menciptakan kemandirian masyarakat, serta meningkatkan ekonomi setempat.
Pelaksanaan program-program CSR oleh Bank Jatim, ucap Busrul, merupakan bentuk dukungan penerapan keuangan berkelanjutan, sekaligus tujuan pembangunan berkelanjutan. Di tahun 2022, bankjatim telah menyalurkan CSR sebesar Rp 18 miliar pada sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan sosial.
Pencapaian positif bankjatim tak berhenti sampai di situ saja. Busrul mengungkapkan sepanjang tahun 2022, bankjatim sukses mencetak prestasi kinerja yang baik. Beberapa penghargaan yang diterima antara lain Bank Penyalur KUR Terbaik, The Most Efficient Banking Operation for BPD, Digital Innovation for Sustainable Business, Best Overall Performance for Service Excellence, Digital Brand Awards untuk Bank Umum Konvensional, dan Top Digital Implementation.
Sementara itu, pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2022, bankjatim berhasil membagi dividen sebesar Rp 53,09/lembar saham. Nilai tersebut naik dari dividen tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 52,11/lembar saham.
Secara keseluruhan, total dividen yang dibagi kepada pemegang saham adalah sebesar Rp 797.172.793.173,38 atau sebesar 51,67% dari laba bersih Tahun Buku 2022. Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham BJTM salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi.
Busrul menyampaikan pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 kali ini, terdapat perubahan susunan pengurus perseroan. bankjatim memberhentikan dengan hormat anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas syariah yang telah berakhir masa jabatannya, yaitu Heru Tjahjono dan Saad Ibrahim.
Kemudian, Komisaris Independen Muhammad Mas'ud dan Dewan Pengawas Syariah KH Affifudin juga diberhentikan dengan hormat karena telah berakhir masa jabatannya namun diangkat kembali dengan posisi yang sama.
Selain itu, sambung Busrul, Bank Jatim juga mengangkat Komisaris Baru Adhy Karyono, Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo, Direktur Operasi Arif Suhirman, dan Dewan Pengawas Syariah Sukadiono. Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi bankjatim setelah pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 sebagai berikut:
Komisaris Utama : Suprajarto
Komisaris Independen : Muhammad Mas'ud
Komisaris Independen : Sumaryono
Komisaris Independen : Candra Fajri Ananda
Komisaris : Adhy Karyono
Direktur Utama : Busrul Iman
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah : R. Arief Wicaksono
Direktur Kepatuhan : Tonny Prasetyo
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services : Edi Masrianto
Direktur Operasi : Arif Suhirman
Direktur IT & Digital : Zulhelfi Abidin
Direktur Manajemen Risiko :Eko Susetyono
Dewan Pengawas Syariah :
- KH. Afifuddin Muhajir
- Sukadiono
Gubernur Jatim Apresiasi Kinerja Positif bankjatim
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir mewakili Pemerintah Provinsi Jatim sebagai Pemegang Saham Pengendali menyampaikan apresiasinya atas kinerja positif yang diraih bankjatim sepanjang tahun 2022. Ia menyatakan akan terus mendorong bankjatim untuk meningkatkan performa kinerja, sehingga bisa semakin berkontribusi dalam mengangkat sektor ekonomi di Jatim.
"Saya berharap, seluruh jajaran bankjatim mempedomani lima pilar demi meningkatkan layanan perbankan di Jatim agar terus tumbuh produktif. Lima pilar tersebut meliputi transformasi struktural, transformasi SDM atau human resource, Transformasi IT, Pengkinian Kebijakan dan Prosedur dan aksi korporasi untuk meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Khofifah juga menyoroti soal inflasi yang saat ini telah menjadi momok menakutkan bagi banyak negara di dunia. Ia mengatakan di kondisi pemulihan ekonomi saat ini, masyarakat lebih memilih membelanjakan uangnya untuk kebutuhan bahan pokok ketimbang menyimpan uangnya di perbankan.
"Ini menjadi tantangan sendiri bagi dunia perbankan. Kenaikan inflasi akan berpengaruh terhadap kinerja perbankan. Sebab, ketika tingkat inflasi tinggi, bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga agar tingkat inflasi menurun," imbuhnya.
"Inflasi yang tinggi membuat nilai riil tabungan menjadi rendah sehingga masyarakat memilih membelanjakan uangnya membeli kebutuhan pokok yang semakin mahal daripada menyimpannya di bank," lanjut Khofifah.
Ia mengungkapkan sebagai BUMD milik Jawa Timur, bankjatim harus membantu perkembangan UMKM. Sebab, kontribusi UMKM di Jawa Timur mencapai 57,81%. Sehingga, keberpihakan bankjatim terhadap UMKM harus dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, sambung Khofifah, lewat penyaluran kredit. Ia mengatakan optimalisasi penyaluran kredit antara lain dengan mendorong peningkatan sektor produktif terutama UMKM dan korporasi, memaksimalkan upaya penanganan recovery NPL, percepatan pengembangan produk berbasis digital, dan peningkatan efektivitas bisnis treasury.
"Kami juga apresiasi bankjatim sudah melakukan pengembangan digital melalui brand JConnect. Ini langkah yang baik untuk bersaing dengan bank-bank lain," ucapnya.
Khofifah mengimbau bankjatim untuk ikut serta dalam upaya-upaya inisiatif menjaga lingkungan lewat implementasi green banking. Hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan penerapan digital banking product & solution melalui fitur pembukaan rekening bank secara online, memperbanyak mesin ATM cardless, serta menerapkan digital workplace atau aplikasi dokumen digital.
(adv/adv)