Gejala Omicron, Batuk Kering atau Berdahak? Begini Penjelasannya

Advertorial - detikNews
Jumat, 11 Feb 2022 13:00 WIB
Foto: dok. Shutterstock
Jakarta -

Masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum mengetahui secara pasti gejala dari COVID-19 varian Omicron. Misalnya batuk, salah satu gejala Omicron yang paling sering muncul ini cenderung sering disepelekan dan dianggap sebagai gejala flu biasa.

Karenanya, tidak heran jika perkembangan kasus COVID-19, terutama varian Omicron masih terus bertambah di Indonesia. Per 7 Februari 2022, tercatat sebanyak lebih dari 200 ribu kasus aktif COVID-19 di Indonesia.

Batuk merupakan gejala yang paling banyak dialami oleh penderita Omicron. Data Zoe COVID Symptom Study di Inggris serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut 89% penderita Omicron mengalami gejala batuk.

Dilansir dari Healthline, Dr. N. Adam Brown mengemukakan gejala batuk yang dialami oleh penderita Omicron biasanya berupa batuk kering yang disertai gejala demam seperti sakit kepala dan hidung meler. Pada beberapa kasus, penderita juga mengalami sakit pada tenggorokan, kelelahan, dan nyeri tubuh.

Sedangkan, batuk berdahak dianggap jarang menjadi indikator Omicron. Meskipun begitu, gejala batuk harus ditangani dengan cepat agar tidak menimbulkan efek yang lebih parah.

Lantas apa sih yang membedakan antara batuk kering dan batuk berdahak? Simak penjelasan berikut.

Batuk Kering

Batuk kering adalah batuk yang tidak memunculkan dahak, biasanya membuat gatal di belakang tenggorokan yang memicu batuk tersebut. Batuk kering sering sulit ditangani dan mungkin butuh waktu penyembuhan lebih lama.

Batuk kering terjadi karena ada peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan. Selain itu, batuk kering juga bisa disebabkan oleh infeksi pada saluran pernafasan bagian atas seperti pilek atau flu. Batuk kering pun sering menjadi salah satu indikasi penyakit COVID-19, terutama varian Omicron.

Batuk Berdahak

Batuk berdahak disebabkan oleh lendir akibat udara dingin atau flu. Batuk ini biasanya juga disertai gejala lain seperti pilek dan kelelahan.

Saat mengalami batuk berdahak, penderita biasanya merasakan ada sesuatu yang tersumbat atau menetes di bagian belakang tenggorokan atau dada. Batuk ini akan berlangsung kurang dari 3 minggu, namun jika dalam kondisi kronis, akan lebih lama dari 8 minggu.

Jika saat ini Anda sedang mengalami batuk kering ataupun berdahak, segera ditangani dengan obat yang sesuai. Anda bisa memilih bodrex Flu & Batuk PE ataupun bodrex Flu & Batuk Berdahak PE, karena keduanya memiliki 3 OK nya bodrex yaitu formulanya pas, efektif redakan flu & batuk dan tanpa ngantuk.

Foto: bodrex

bodrex Flu & Batuk PE memiliki kandungan Paracetamol, Phenylephrine, dan Dextromethorphan yang dapat meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk kering. Sedangkan, bodrex Flu & Batuk Berdahak PE mengandung Paracetamol, Phenylephrine, Guaifenesin, dan Bromhexine yang mampu meredakan gejala flu yang disertai batuk berdahak.

bodrex Flu & Batuk PE dan bodrex Flu & Batuk Berdahak PE kini dapat Anda beli di platform e-commerce Tokopedia. Jangan anggap sepele dan segera atasi batuk dengan bodrex Flu & Batuk PE, ahlinya redakan flu dan batuk tanpa ngantuk!




(adv/adv)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork