Pemkot Mojokerto Targetkan Gayatri Masuk Top 45 Layanan Publik di RI

Pemkot Mojokerto Targetkan Gayatri Masuk Top 45 Layanan Publik di RI

Advertorial - detikNews
Jumat, 10 Jul 2020 14:35 WIB
adv mojokerto
Foto: dok. Pemkot Mojokerto
Jakarta -

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari siap mengembangkan inovasi aplikasi Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi (Gayatri). Aplikasi Gayatri yang dikembangkan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto ini diharapkan menjadi percontohan pelayanan publik tingkat nasional.

Ika berharap inovasi ini bisa masuk top 45 pelayanan publik tingkat nasional dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

Sebelumnya aplikasi ini harus bersaing dengan 2.250 inovasi dari kementerian, lembaga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota se-Indonesia. Setelah melalui seleksi yang ketat, Gayatri milik Pemkot Mojokerto berhasil masuk Top 99 inovasi pelayanan publik tingkat nasional.

Inovasi berbasis pelayanan masyarakat tersebut dipaparkan langsung oleh Ika kepada Tim Panel Independen (TPI) KIPP melalui zoom. Dalam penjelasannya, ia mengatakan latar belakang membuat inovasi Gayatri.

Ia menjelaskan masih banyaknya masyarakat yang kesulitan mengakses pelayanan kesehatan sehingga tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat menjadi alasan inovasi ini dibuat. Ditambah lagi persoalan belum validnya data sosial, ekonomi, kesehatan, serta sumber daya manusia (SDM) di Kota Onde-onde ini.

"Untuk itu kami menciptakan inovasi Gayatri agar masyarakat lebih mudah dalam mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat. Dalam hal ini, kami memberdayakan para kader kesehatan sebanyak 1.625 orang untuk mendata setiap harinya," katanya dalam keterangan tertulis.

Nantinya satu orang kader kesehatan akan membawahi 20 sampai 30 rumah sekaligus. Kader cukup melaporkan dengan menggunakan NIK dan KK warga pada aplikasi Gayatri beserta keluhannya. Misalnya, warga tersebut butuh petugas medis, kader cukup melaporkan melalui Gayatri, nanti akan ada tim dari pukesmas yang akan mendatangi rumah warga tersebut.


Wali Kota perempuan pertama di Mojokerto ini menjelaskan aplikasi Gayatri juga sangat mudah diakses masyarakat. Hanya bermodal ponsel pintar, warga Mojokerto dijamin mendapatkan kemudahan mengakses layanan kesehatan jika menggunakan aplikasi ini.


Mulai dari mendapatkan antrean pemeriksaan di rumah sakit atau puskesmas, pengingat waktu kontrol bagi pasien yang menderita penyakit, hingga banyak lagi layanan pendukung lainnya dalam bidang kesehatan yang dapat dimanfaatkan masyarakat.


"Di era pandemi seperti saat ini sangat efektif sekali memantau komunikasi dua arah antara tenaga kesehatan dengan ODR, OTG, ODP dan confirm (pasien positif Corona) yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah. Karena Geotagging sudah memuat nama, alamat dan status COVID-19," terangnya.


Ia berharap inovasi Gayatri lolos ke tahap selanjutnya atau masuk top 45 inovasi pelayanan publik tingkat nasional. Sehingga aplikasi milik Kota Mojokerto itu dapat dicontoh oleh daerah-daerah lain dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.


Aplikasi Gayatri akan terus dikembangkan dengan menambahkan berbagai fitur unggulan. Seperti fitur untuk sarana pelayanan kesehatan, meningkatkan kapasitas server dan keamanan data.


"Ini merupakan fondasi pembangunan Pemerintah Kota Mojokerto dari masyarakat untuk masyarakat. Mari berkarya, maju melangkah ayo berbenah untuk Kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil, makmur, sejahtera dan bermartabat," tegasnya.


Sementara itu anggota TPI, Nurjaman Mochtar, tidak hanya memberikan apresiasi, tapi juga memberi tantangan kepada Ika untuk mengembangkan aplikasi Gayatri. Sehingga inovasi pelayanan publik tersebut bisa diajukan ke tingkat United Nations Development Program (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB.


Ia mengatakan jika aplikasi ini akan diajukan ke tingkat UNDP, maka diharapkan akan ada penambahan layanan pemantauan pendidikan pranikah untuk menghambat laju stunting. Ika pun menyampaikan kesiapannya untuk mengembangkan aplikasi Gayatri ke tingkat itu.


"Segera kami tindaklanjuti. Tantangannya kami kembangkan aplikasi untuk penanganan stunting. Insyaallah tim IT kami siap, tinggal tim konseptornya saja," tandasnya.


Aplikasi Gayatri milik Kota Mojokerto rupanya mendapatkan banyak apresiasi dari TPI KIPP. Salah satunya dari anggota TPI yang juga peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI, Prof Dr Siti Zuhro. Dia menilai inovasi ini memudahkan masyarakat luas mengakses invormasi terkait Kota Mojokerto.


"Jadi, ini kemudahan kalau kita ingin mengetahui Kota Mojokerto. Karena ini kota yang berhimpit langsung dengan ibu kota Jatim, Surabaya. Kota Mojokerto harus siap menampung luberan dari kepadatan Surabaya. Inilah pintu gerbang menjadi kota jasa. Saya senang sudah disebutkan ini (aplikasi Gayatri) juga mengantisipasi dampak COVID-19. Ini luar biasa, cerdas sekali menurut saya. Best practices yang ibu lakukan ini serius sekali," pungkasnya.

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.