Sebagai salah satu cara mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19, penyemprotan disinfektan terus dilakukan di berbagai tempat. Provinsi Jawa Timur pun tak ketinggalan melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai fasilitas umum, fasilitas sosial dan ruang publik.
Kali ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perhubungan Provinsi Jatim yang menjadi koordinator gugus tugas preventif dan kuratif melakukan penyemprotan yang ditujukan untuk pengendara ojek online (ojol). Penyemprotan dilakukan di Tugu Pahlawan, Frontage A. Yani dan depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Diperkirakan total tiga titik sebanyak 600 ojol yang disemprot disinfektan tersebut.
Untuk memastikan penyemprotan disinfektan terhadap ojol dapat berjalan dengan lancar, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memantau langsung di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Ia menjelaskan penyemprotan disinfektan ini secara efektif sudah dilakukan sejak Senin (16/3) lalu. Penyemprotan telah dilakukan di tempat ibadah, fasilitas umum, fasilitas sosial, terminal hingga pondok pesantren.
"Kita menyisir ada masjid, ada pesantren, ada gereja, kemudian ada tempat-tempat fasilitas umum, fasilitas sosial. Kemudian tiga hari yang lalu mulai menyemprot disinfektan untuk kendaraan-kendaraan transportasi umum dan roda dua. Kalau transportasi umum sudah dari Senin yang lalu," ujar Khofifah dalam keterangan tertulis.
Ia juga menyampaikan bahwa pada Senin (16/3) itu, semua Terminal Tipe B dalam koordinasi Pemprov Jatim secara bertahap sudah dilakukan penyemprotan mulai dari tempat duduk serta armada bus. Ada sekitar 16 Terminal Tipe B dalam koordinasi Pemprov Jatim.
Menurutnya, penyemprotan disinfektan juga akan dilakukan di lima Bakorwil Pemprov Jatim. Melalui lima Bakorwil ini akan menyasar fasilitas umum dan fasilitas sosial di sekitarnya.
Adapun terkait pemberian vaksin pada awak media di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Khofifah mengatakan hal tersebut sebagai bentuk pencegahan penularan Covid-19.
"Hari ini anak muda dan sehat, bisa saja berpotensi terpapar jika tidak diantisipasi dengan berbagai langkah pencegahan. Konfirmasi dinamika berbagai penyebaran Covid-19 ternyata perlu kewaspadaan serius. Maka kehati-hatian kita, kewaspadaan kita itu menjadi kunci utama bagaimana kita tetap sehat dan tidak terpapar," jelasnya.
Mantan Mensos RI di era Presiden Jokowi ini pun kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Jatim secara personal melakukan berbagai ikhtiar pencegahan agar diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya sehat.
(adv/adv)