Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Mereka berhasil menyapu bersih medali emas pada seluruh kategori lomba di Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis dan Manajemen2018.
Kompetisi ini diselenggarakan di Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) pada 8-9 November 2018. Event ini juga merupakan cikal bakal dari kompetisi tahunan di bidang bisnis dan manajemen yang akan diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, khususnya Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) dengan tema besar "Innovation for Humanity".
Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis dan Manajemen2018 diikuti oleh perwakilan mahasiswa di seluruh Indonesia. Di antaranya dari SBM ITB, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Riau Kepulauan, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Prasetya Mulya, Universitas Parahyangan, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Malang, dan Universitas Esa Unggul.
Kategori lomba terdiri dari analisis riset investasi, analisis kasus bisnis human resource-knowledge management dan perencanaan bisnis dengan aspek sosial berkelanjutan.
![]() |
Dalam ajang ini, FEB UI mengirimkan 3 tim, di antaranya Tim DHN Capital, Tim 1849 Musketeers dan Tim Pedal FEB UI.
Tim DHN Capital FEB UI diwakili oleh Dharmadi Gusanto (Manajemen 2015), Hendyanatan (Manajemen 2015) dan Namira (Akuntansi 2015). Tim ini memenangkan juara 1 pada kategori lomba analisis riset investasi.
Sementara itu, Tim 1849 Musketeers FEB UI beranggotakan Evita Martha (Ilmu Ekonomi 2015) dan Nathanael Abednego (Akuntansi 2015). Tim ini berhasil meraih juara 1 pada kategori lomba analisis kasus bisnis human resource & knowledge management.
Terakhir, ada Tim Pedal FEB UI yang diwakili oleh 3 mahasiswa Departemen Manajemen FEB UI, yakni Nahla Nurussafa, Akbar Ardino dan Nadira Hanita. Mereka berhasil merebut juara 1 pada kategori lomba perencanaan bisnis berkelanjutan.
"Untuk tim DHN Capital FEB UI, paper kami berupa rekomendasi 'BUY' untuk saham TLKM. Rekomendasi ini berdasarkan analisa bisnis dan prospek industri telekomunikasi Indonesia pasca registrasi SIM card prabayar, di mana kinerja keuangan TLKM berada di bawah ekspetasi ketika peraturan efektif telah berlaku. Kami melihat bahwa kinerja yang di bawah ekspetasi hanyalah sementara," kata Dharmadi Gusanto dalam keterangan tertulis.
Ia pun mengungkapkan masih akan terus belajar meski telah meraih penghargaan yang begitu membanggakan.
"Kami belajar untuk dapat mengimplementasikan ilmu dan konsep pelajaran finance yang telah dipelajari di kuliah karena paper yg dikerjakan dituntut untuk memiliki kualitas analisis seperti yang dikerjakan oleh analis profesional di pasar modal. Langkah ke depannya setelah mendapatkan penghargaan ini harus tetap belajar. Terutama memperdalam analisis fundamental karena ketertarikan untuk bekerja di dunia profesional yang terkait dengan bidang ini," sambungnya.
![]() |
Sementara itu, perwakilan mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI yang juga merupakan Mahasiswa Berprestasi Nasional tahun 2018, Evita Marta mengungkapkan bahwa timnya berhasil juara setelah mencari strategi pengembangan sistem human resource yang lebih baik.
"Untuk tim 1849 Musketeers, kriterianya kami harus mencari strategi untuk pengembangan sistem human resource yang lebih baik di perusahaan yang sudah mengimplementasikan industri 4.0. Keberadaan revolusi Industri 4.0 merupakan peluang dan juga tantangan bagi perusahaan manufaktur di Indonesia, termasuk PT. Pan Brothers Indonesia. Kelompok kami memilih PT Pan Brothers dengan memformulasikan solusi terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM di PT Pan Brothers yaitu acquire, improve, dan retention untuk mempersiapkan SDM di PT Pan Brothers dalam menerapkan teknologi industri 4.0.," ujar Evita.
Penilaian dalam kompetisi ini dilakukan oleh dewan juri dari gabungan para akademisi dan praktisi. Di antaranya dari SBM ITB, Universitas Indonesia, Universitas Prasetya Mulya, Universitas Padjajaran, Worldbank, British Council, Aerowisatafood, CFA Indonesia, Novo Nordisk, dan Minang Kakao.