Era milenial membuat persaingan yang terjadi semakin panas dan ketat. Untuk mencapai kesuksesan di era seperti ini membuat Anda harus berjuang lebih agar dapat memenangkan persaingan.
Untuk mencapai kesuksesan tentunya dibutuhkan kreatifitas lebih.Saat ini kreatifitas sama pentingnya dengan pendidikan formal yang memakai logika dan nalar yang Anda dapatkan di sekolah. Oleh karena itu, PT Standardpen Industries, perusahaan alat tulis asli Indonesia ini mulai fokus menghasilkan produk-produk yang menunjang kreatifitas anak.
Melalui acara Kreatif Pasti Sukses bersama Standardpen pada 8-9 September 2018 di Jogja City Mall, Standardpen mengupas bagaimana anak muda harus bisa memiliki pemikiran kreatif untuk mencapai kesuksesan di masa muda.
Ada workshop yang diberikan secara cuma-cuma untuk pengunjung yang ingin belajar membuat hand lettering, bullet journal, sketsa, doodling, dan teknik s-grafito.
Tidak hanya itu, ada pameran hasil karya seniman-seniman menggunakan seluruh produk Standard dan Brand Ambassador Standardpen yaitu Maudy Ayunda yang telah sukses di usia muda dengan berbagai karya yang dihasilkan dalam dunia akting dan tarik suara. Maudy Ayunda berbagi cerita mengenai kiat-kiat dirinya bisa sukses dalam dunia pendidikan dan juga bidang seni.
Cinta Produk Indonesia
Mengenalkan anak-anak untuk menggunakan produk dalam negeri yang berkualitas tidak mudah, karena adanya mindset produk luar negri lebih branded dan berkualitas dibandingkan produk lokal, lanjut Megusdyan. Di sisi lain, sebagai kampanye Cinta Produk Indonesia, Standardpen juga berusaha menjaga kualitas demi kepuasan konsumen dalam menggunakan produk alat tulis lokal.
Sebab saat ini begitu banyak produk alat tulis impor dari luar negeri yang beredar di masyarakat, namun kualitasnya tidak memuaskan, bahkan ada yang memalsukan brand terkenal baik brand lokal maupun produk luar.
"Kami sangat berharap pemerintah untuk terus mendukung peggunaan produk dalam negeri secara konsisten. Memang banyak produk impor yang berkualitas, namun tidak dengan produk impor ilegal untuk barang berkualitas rendah. Ini bisa dilihat di tingkat peritel di lapangan yang menawarkan produk KW, bahkan produk ilegal hingga produk palsu. Tentu hal ini tidak adil buat kami selaku produsen, juga para konsumen sebagai pengguna akhir," tegas Megusdyan.
Kendati demikian, Megusdyan sangat mendukung langkah pemerintah dalam hal ini Kementrian Keuangan yang telah membentuk Satgas Barang Impor Ilegal yang diumumkan pada Rabu (12/7/2017) di Kantor Direktorat Bea dan Cukai.
Sebagaimana dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani, kehadiran satgas ini diharapkan mampu mendorong iklim investasi yang sehat dan daya saing Indonesia guna peningkatan daya saing Indonesia di masa mendatang.
Sebabnya, lanjut Megusdyan, proses produksi alat tulis saat ini sudah menggunakan teknologi terkini, seperti penggunaan mesin canggih dari Jepang hingga Swiss karena pembuatan bolpoin yang sangat kompleks.
"Untuk menghasilkan satu batang bolpoin dibutuhkan mesin yang kuat, disiplin, quality control yang ketat, serta bahan yang bermutu. Dari satu batang bolpoin saja proses yang dilalui sangat rumit dan dibutuhkan ketelitian. Jadi sangat disayangkan kalau usaha dan investasi kita tidak didukung penuh oleh pemerintah," pungkas Megusdyan. (adv/adv)