Berita soal kebakaran rumah dan tempat usaha hampir setiap hari jadi penghias pemberitaan media massa. Pada Oktober 2017, sebuah pabrik kembang api di Tangerang meledak dan menewaskan 47 orang.
Pada bulan dan tahun yang sama, sebuah apartemen di bilangan Cinere, Depok mengalami kebakaran. Seorang penghuni sempat terjebak sebelum akhirnya berhasil dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran.
Pemicu kebakaran mayoritas didominasi karena korsleting listrik, kemudian penyebab lainnya seperti meledaknya tabung gas, kelalaian saat memasak, kabel yang terkelupas, dan penyebab percikan api lainnya.
Di kota-kota besar yang rasio bangunannya cukup rapat. Api bisa berkobar dengan sangat cepat menghanguskan rumah dan tempat usaha. Apalagi tak semua lokasi bisa dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran sehingga api sulit dipadamkan. Celakanya, selain harta benda dan tempat usaha yang ludes, tak jarang pula amukan si jago merah merenggut korban jiwa seperti anggota keluarga.
Seperti halnya bencana lainnya, kebakaran jelas tidak bisa diprediksi, bisa terjadi kapan saja dan di mana saja #WeNeverKnow. Sampai dengan saat ini kebakaran sebenarnya bisa diantisipasi jika dilakukan langkah pencegahan. Ketimbang harta benda dan nyawa melayang, sebaiknya dilakukan langkah preventif yang sebenarnya sangat mudah dilakukan, serta relatif murah.
Berikut ini beberapa langkah praktis dan efisien untuk mencegah kebakaran:
1. Gunakan bahan bangunan yang tak mudah terbakar
Material bangunan sangat berpengaruh pada pencegahan kebakaran. Hindari penggunaan material bangunan seperti kayu dan plastik di area-area yang seringkali rawan memicu api seperti dapur dan ruang kelistrikan. Banyak tersedia material yang dibuat produsen bisa tahan terhadap api.
Hindari pula penumpukan barang mudah terbakar di dalam ruangan dengan meletakannya berjauhan. Rumah dan gudang dengan tata letak yang baik sangat efektif meminimalkan potensi kebakaran. Sumber api seperti kompor gas, lilin, tempat puntung rokok harus diletakkan jauh dari benda yang mudah terbakar. Termasuk dalam hal penataan kabel yang harus ditempatkan jauh dari pemicu api yang lebih besar.
2. Gunakan perangkat elektrikal yang berstandar nasional / internasional
Penggunaan peralatan listrik dan elektronik yang tidak berstandar, akan mudah memicu hubungan arus pendek listrik atau korsleting. Perangkat listrik pun harus terpasang dengan benar, seperti penggunaan kabel paralel yang terlalu banyak dan berhimpitan serta beban arus listrik yang berlebihan tentunya memiliki resiko memicu percikan api.
Sistem kelistrikan juga harus dirawat secara berkala seperti mengganti kabel yang sudah terkelupas. Selalu gunakan peralatan listrik yang memenuhi standar keamanan.
3. Desain bangunan anti kebakaran
Desain rumah, kantor, dan gudang jadi faktor penting dalam pencegahan kebakaran. Tak bisa dipungkiri, banyak sekali aktivitas yang melibatkan kontak dengan api. Rancang sistem ventilasi yang baik untuk dapur agar udara bisa mudah keluar masuk sehingga tak ada akumulasi gas jika ada kebocoran.
Sumber api seperti kompor gas harus diletakkan jauh dari benda yang mudah terbakar dan terpisah dengan dinding. Termasuk dalam hal penataan kabel yang harus ditempatkan jauh dari pemicu api yang lebih besar. Jangan lupakan penyimpanan barang dalam sekat-sekat tertentu, seperti menaruh dokumen kertas jauh dari sumber api.
4. Gunakan pemadam otomatis
Saat ini banyak sekali di pasaran jenis - jenis pemadam api di antaranya :
- Pemadam Api Konvensional, pemadam jenis ini harus di operasikan oleh manusia, harus di isi ulang setahun sekali, hanya memadamkan satu kelas api dan perlu pelatihan.
- Pemadam Api Sprinkler, pemadam jenis ini membutuhkan biaya yang relatif mahal dan membutuhkan instalasi jaringan pipa air.
- Pemadam Api Otomatis, pemadam jenis ini bisa diletakkan dimanapun dan bisa dipindah-pindah sesuai kebutuhan, pemadam jenis ini bekerja tanpa bantuan manusia dan dengan sangat cepat pemadamannya, hanya dalam hitungan detik. Kelebihan lainnya yakni tidak membutuhkan perawatan dan isi ulang sebagaimana alat pemadam konvensional atau pemadam api sprinkler.
![]() |
- Modern Market seperti Transmart Carrefour (Jabodetabek dan Bandung), Mitra10 (Sumatera, Jawa, Bali), Madju (Bekasi), Yanmar (Pekanbaru), Global Bangunan (Pekanbaru), Kawan Baru (Cianjur), Lasindo Metal Utama (Semarang), BJ Home (Jogja), Trans Home (Jogja), Matahari Jaya (Jogja), Trisnata (Kudus), Gemilang (Banjarmasin dan Palangkarya), Plaza Bangunan (Manado), dan lain - lain.
- E-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee.
- Distributor Sumato CV. Rich More (Surabaya), PT. Cemerlang Andalan Nusantara (Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan), CV. Puri Anugerah (Manokwari).
- Toko - toko safety dan bahan bangunan di seluruh Indonesia, Toko Samamantap (Jakarta), Toko Satria Safetindo (Jakarta), Hanna Teknik (Depok), PT. Gochem (Jakarta), Bandung Service (Bandung), Wijaya Diesel (Sukabumi), Menara Teknik (Medan), King jaya (Medan), Victory Teknik (Medan), Faedah Teknik (Medan), Mega Jaya Teknik (Medan), Panca Logam (Bengkulu), Surya Teknik (Palembang), CV. Aditya Bangkit (Semarang), CV. Wahana Tunggal (Jogja), Pasti Jaya (Jogja), Saerah Teknik (Bali) dan lain - lain.
Lebih Baik Mencegah Sebelum Terlambat #WeNeverKnow (adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini