Pemkot Bandung meraih nilai 80,03% atau hasil sangat baik dalam Survei Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Kota Bandung 2015 yang dilakukan Laboratorium Quality Centre (LQC) Universitas Padjajaran (Unpad).
Hasil ini sekaligus menguatkan fakta bahwa kinerja Wali Kota Ridwan Kamil dinilai sangat memuaskan oleh warga Kota Bandung, terutama atas pencapaian pembangunan sepanjang tahun 2015.
Survei yang dilakukan bersama Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung tersebut bertujuan memberikan informasi mengenai aspek-aspek mutu pembangunan di Kota Bandung yang dapat diperbaiki atau ditingkatkan. Survei juga dimaksudkan sebagai navigasi manajerial serta peningkatan pembangunan sesuai dengan kebutuhan wilayah.
Sementara survei persepsi masyarakat terhadap pembangunan atau survei utama dilakukan 29 Oktober - 14 November 2015 dengan menggunakan desain Multi Stage Stratified Random Sampling. Margin error tidak lebih dari 5,2% dan tingkat keyakinan 95%.
Survei utama ini menerapkan teknik wawancara langsung terhadap warga Bandung dengan menggunakan kuesioner berisikan 24 aspek dan 95 atribut berdasarkan hasil survei pendahuluan.
Ketua Tim Survei - Yuyun Hidayat dari LQC Departemen Statistik Unpad mengungkapkan, fakta hasil survei menggambarkan Nilai Indeks Kinerja Wali Kota Bandung 2015 pada indeks total adalah sebesar 73,37%. Hal ini berarti penduduk Kota Bandung menilai kinerja Wali Kota Ridwan Kamil sudah memuaskan.
Bahkan menurut Yuyun, jika mengacu pada cara perhitungan berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat, maka nilai indeks wali kota sebesar 80,03%. Skor ini nyaris mendekati kategori sangat baik yaitu skor 81,21%.
Hasil survei ini juga dapat digunakan Pemkot Bandung untuk dapat mengalokasikan dana pembangunan secara tepat tujuan dan tepat sasaran. Pemkot Bandung disarankan untuk memfokuskan peningkatan kualitas pembangunan berdasarkan hasil interpretasi dalam penelitian.
Yuyun menambahkan, untuk hasil yang efektif orientasi perbaikan dikemas per area bukan pemberlakuan secara merata untuk area pembangunan. Karena menurutnya, hasil penelitian menunjukkan permasalahan pembangunan memiliki kekhasan untuk empat area hasil clustering.
Kiprah Ridwan Kamil dalam Mewujudkan "Bandung Juara"
Dalam waktu yang relatif singkat, Ridwan Kamil secara umum telah mampu menorehkan keberhasilan di berbagai bidang di tahun ketiga kepemimpinannya. Mulai dari infrastruktur, reformasi birokrasi, serta menumbuhkan kebanggaan dan jati diri masyarakat Kota Bandung.
A. Reformasi Birokrasi
Dalam Reformasi Birokrasi misalnya beberapa keberhasilan mampu diraih seperti berikut ini:
1.Pelayanan Publik Terbaik
Tahun 2013 Pemkot Bandung memperoleh penilaian C (Merah). Data Ombudsman menyebutkan sebanyak 18 SKPD di Pemkot Bandung masuk dalam zona merah alias buruk dalam pelayanan. 11 SKPD masuk dalam Zona Kuning, dan hanya 1 SKPD masuk Zona Hijau.
Tahun 2016, tangan dingin Emil mampu mengubah sektor pelayanan publik menuju yang terbaik. Pemkot Bandung mampu meperbaiki penilaian dari Merah menjadi Kuning. Dari evaluasi pada 22 item pelayanan di 9 SKPD, dari 9 tersebut 2 Hijau dan sisanya Kuning.
2. Terbaik Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi (Sakip) se-Indonesia
Pada 2013 dan 2014, Pemkot Bandung memperoleh nilai C untuk untuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip). Tapi di tahun 2015, Kota Bandung mampu memperoleh predikat Akuntabilitas A dengan nilai 80,22. Menariknya, Kota Bandung menjadi satu-satunya kota yang memperoleh Akuntabilias A di Indonesia.
3. Tiga Besar di Kominfo Award
Tahun 2013, Pemkot Bandung mendapat julukan kota dengan Sistem Keterbukaan Informasi Terburuk di Inonesia. Tahun 2014 grafiknya mulai naik menjadi peringkat ke-17. Lalu tahun 2016, Bandung secara mengejutkan mampu melesat menjadi peringat ke-3 dalam sistem keterbukaan informasi publik.
4. Kemudahan Layanan Pengaduan
Dalam menetapkan kebijakan dan melakukan pemetaan masalah, Emil juga memiliki cara unik yakni dengan melibatkan masyarakat. Hal ini pun menjadi nilai lebih bagaimana Pemkot Bandung memberikan kemudahan layanan pengaduan.
Beberapa inovasi yang disiapkan yaitu:
- Pengaduan Online
- Menyiapkan Media Sosial Pribadi baik akun Facebook maupun Twitter untuk layanan komunikasi
- Program Sapa Warga
- Memerintahkan SKPD membuka akun medsos untuk menyerap informasi
- Pengaduan Rakyat
Sebagai ibu kota Jawa Barat, Kota Bandung merupakan magnet bagi kalangan dunia usaha. Untuk membangun sinergitas itu, Ridwan Kamil berkomitmen memberikan kemudahan bagi kalangan dunia usaha dari tingkat mikro sampai pengusaha besar.
Beberapa program yang digulirkan antara lain:
1. Kredit Melati
Kredir Melati diluncurkan Pemkot Bandung Mei 2015 lalu. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil saat itu menargetkan sebanyak 100.000 pelaku usaha di Bandung mendapatkan pinjaman lunak Kredit Melati (Melawan Rentenir). Sejak diluncurkan awal 2015 lalu, dana yang telah di salurkan hingga kini mencapai Rp 17 miliar, dengan jumlah debitur mencapai 7.000 pelaku usaha.
2. Little Bandung in Paris
Dengan bakal diberlakukannya Masyarakat Ekomoni ASEAN (MEA) di akhir tahun ini, Kota Bandung melalui Ridwan Kamil telah menyatakan kesiapannya. Bukan hanya memproteksi produk dan pengusaha lokal, tapi juga dengan melakukan invansi ke luar. Salah satu langkah tersebut yaitu membawa produk unggulan Kota Bandung untuk dijual di Paris - Prancis. Hasilnya, sejak akhir tahun lalu, produk Kota Bandung sudah bisa dibeli di Paris.
3. Pelatihan Bersama Facebook
Untuk mendukung marketing dan juga strategi bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggandeng media sosial. Maka dipilihlan Facebook. Facebook dipilih karena merupakan media sosial terbesar yang digunakan di dunia. Dengan kerja sama ini mulai awal tahun 2016 ini. Sebanyak 300 pelaku UMKM Kota Bandung telah dilatih.
4. Aplikasi "Gampil"
Satu lagi langkah mutakhir dilakukan Pemkot Bandung. Untuk mempermudah dan mengakselerasi pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUKM) di Kota Bandung, Pemkot Bandung meluncurkan aplikasi "GAMPIL" (Gadget Mobile Aplication for License). Kini warga Bandung yang ingin membuka usaha, tanpa harus izin terlebih dahulu, cukup dengan registrasi untuk tanda daftar.
5. Innovation Center
Tak puas sampai di situ, Emil pun kembali mengeluarkan inovasinya dengan menghadirkan satu rencana lain untuk semakin mempermudah pelaku UKM dengan membangun Inovation Center.
C. Pembangunan Infrastruktur
Di sisi infrastruktur, Emil tak hanya mampu mengubah wajah Asia Afrika menjadi kawasan wisata keluarga. Ia juga mampu menghadirkan 30% ruang terbuka hijau dan revitalisasi taman.
Berikut ini beberapa taman tematik yang bisa Anda kunjungi di Kota Bandung:
1. Taman Vanda
2. Taman Pustaka Bunga Cilaki
3. Taman Fotografi
4. Taman Jomblo (Taman Pasupati)
5. Taman Film
6. Taman Musik
7. Taman Lansia
8. Taman Masjid Agung Bandung
9. Taman Alun-alun Ujung Berung
D. Kado-kado Istimewa
Memasuki tiga tahun kepemimpinannya, Ridwan Kamil memberikan kado-kado istimewa bagi seluruh warga Kota Bandung dengan berbagai raihan prestasi dan penghargaan di antaranya :
1. Piala Adipura
Tata kelola kota berhasil membawa Kota Bandung meraih Piala Adipura di tahun 2015. Gelar yang selama 17 tahun ditunggu-tunggu warga Kota Bandung.
2. Program PIPPK
Merupakan bentuk kepedulian Pemkot Bandung dalam pemerataan pembangunan dengan pola bantuan Rp 100 juta per RW
3. Persib Juara
Tahun 2015, Persib menorehkan kado istimewa dengan menjadi Juara ISL dan Piala Presiden. Dua gelar ini jelas menjadi bukti bagaimana sosok Ridwan Kamil mampu memberikan kebanggaan bagi seluruh Bobotoh di Jawa Barat.
4. Smart City Bandung Masuk Nominasi Penghargaan Dunia
Kota Bandung mewakili Indonesia terpilih masuk finalis 6 besar dunia untuk Inovasi Smart City dari World Smart City Organisation di Barcelona.
E. Pengakuan Dunia Luar Terhadap Ridwan Kamil
Kiprah dan hasil nyata Emil dalam membangun Kota Bandung juga diakui berbagai lembaga. Sebagai buktinya, tak kurang dari 147 penghargaan mampu ditorehkan baik kapasitasnya sebagai kepala daerah maupun penghargaan secara kelembagaan.
(adv/adv)