Dimulai di 2003 saat Jupiter Z diluncurkan pertama kali, tahun itu menjadi titik tolak kejayaan Yamaha menguasai kompetisi balap nasional. Setahun dalam masa โpemanasanโ dan adaptasi, kecepatan Jupiter Z akhirnya berhasil menguasai Motoprix. Tepatnya di 2004, Yamaha memetik buah manis pencapaian magis meraih gelar perdana dua kelas Motoprix. Saat itu diwakili Hokky Krisdianto di kelas 125 cc dan H.Ical di 110 cc.
Yamaha kian menggila di tahun 2005, awal dominasi di hampir semua kelas tiap musim penyelenggaraan Motoprix. Hingga tahun lalu Yamaha tetap menunjukkan kedigdayaannya di lima region Motoprix. Hasilnya: Reg 1 (semua kelas juara), Reg 2 (4 kelas juara dari 6 kelas), Reg 3 (semua kelas juara dari 6 kelas), Reg 4 (5 kelas juara dari 6 kelas), Reg 5 (semua kelas juara dari 6 kelas).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketangguhan Jupiter Z diakui pula di level setinggi Asia. Tunggangan wahid ini kerap membawa pebalap Yamaha juara di kancah FIM Asia Road Racing Championship (ARRC). Terakhir di 2011 penampilan spektakuler Rafid Topan bersama Jupiter Z mengguncang Asia dan sukses menggondol gelar juara Underbone 115 cc.
Di tingkat ASEAN, Jupiter Z pun berjaya. Ajang internal Yamaha Asean Cup Race menjadi pembuktian keunggulan Jupiter Z memberikan gelar juara umum bagi tim Yamaha Indonesia dari tahun perdana pelaksanaan Yamaha Asean Cup Race di 2003 hingga 2010. Pebalap-pebalap Yamaha Indonesia juga ikut naik daun untuk gelar individu diantaranya, Gilang Pranata Sukma di 2005, Doni Tata 2006 dan Rafid Topan di 2011.
Perkembangan One Make Race (OMR) Yamaha Cup Race juga terus maju dengan Jupiter Z. Sejak Jupiter Z digunakan di 2004 kualitas YCR semakin sempurna dan selalu menelurkan pebalap-pebalap jawara di tingkat nasional dan internasional.
(adv/adv)