Dunia Hari Ini: Hong Kong Bersiap Hadapi Ancaman Serius Topan Ragasa

Dunia Hari Ini: Hong Kong Bersiap Hadapi Ancaman Serius Topan Ragasa

ABC Australia - detikNews
Selasa, 23 Sep 2025 17:45 WIB
Jakarta -

Anda sedang membaca sejumlah informasi dari berbagai negara yang terjadi selama 24 terakhir dalam Dunia Hari Ini.

Edisi Selasa, 23 September 2025, kami awali dari Hong Kong.

Hong Kong bersiap hadapi Topan Super Ragasa

Para pejabat setempat memperingatkan "ancaman serius" Topan Super Ragasa yang diperkirakan akan menghantam Hong Kong hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ragasa datang dengan angin berkecepatan maksimum berkelanjutan 220 kilometer per jam di pusatnya saat bergerak melintasi Laut China Selatan pada Selasa pagi, menurut layanan cuaca Hong Kong.

Menurut laporan kantor berita Reuters, antrean panjang terlihat di sejumlah supermarket di mana produk-produk seperti susu telah terjual habis, sementara sayuran dijual dengan harga lebih dari tiga kali lipat harga normal di pasar segar.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, kota Shenzhen di China yang berdekatan dengan Hong Kong sudah memerintahkan evakuasi sekitar 400.000 penduduknya yang terancam terdampak.

Polisi Italia bentrok dengan demonstran pro-Palestina

Puluhan ribu orang berunjuk rasa di seluruh Italia "mengecam genosida di Gaza", dengan blokade, pemogokan, dan pawai yang berujung pada bentrok dengan polisi di Milan.

Di Roma, sekitar 20.000 orang berkumpul di depan stasiun kereta api utama Termini, di mana sebagian besar mahasiswa, meneriakkan "Bebaskan Palestina!" sambil memegang bendera Palestina.

Demonstrasi tersebut terjadi pada hari yang sama ketika Prancis dan negara-negara lain bersiap untuk mengakui kedaulatan Palestina di Majelis Umum PBB di New York, menyusul pengakuan oleh Inggris, Australia, dan Kanada pada hari Minggu (21/09) lalu.

Pemerintah sayap kanan Italia di bawah Perdana Menteri Giorgia Meloni mengatakan tidak akan mengakui negara Palestina untuk saat ini.

Moldova tangkap terduga pembuat rusuh pemilu

Penggerebekan besar-besaran tersebut terjadi menjelang pemilihan umum legislatif di negara itu, yang diperkirakan akan menentukan apakah negara tersebut akan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Uni Eropa.

Kepolisian Moldova mengatakan rencana kerusuhan tersebut "dikoordinasikan oleh Federasi Rusia, melalui unsur-unsur kriminal."

Setidaknya 74 orang ditangkap dalam aksi penggerebekan itu.

Presiden Moldova yang pro-Barat, Maia Sandu, mengatakan Kremlin menghabiskan "ratusan juta euro" untuk mencoba mempengaruhi hasil pemungutan suara.

Jimmy Kimmel kembali ke layar kaca

Acara larut malam Jimmy Kimmel akan kembali tayang setelah dihentikan siarannya karena komentarnya tentang penembakan aktivis sayap kanan Charlie Kirk.

Jaringan tersebut menangguhkan Kimmel tanpa batas waktu setelah komentar yang ia buat dalam monolog tentang Kirk, yang terbunuh pada 10 September.

Kimmel mengatakan "banyak orang di MAGA (Make America Great Again, kubu Trump) bekerja sangat keras untuk memanfaatkan pembunuhan Charlie Kirk" dan bahwa "geng MAGA berusaha mati-matian untuk menggambarkan anak yang membunuh Charlie Kirk ini bukan bagian dari mereka."

Ratusan selebritas juga menandatangani surat terbuka yang mendukung Kimmel dan kebebasan berbicara.

Para pejabat American Broadcasting Company milik Disney mengatakan: "Kami telah menghabiskan beberapa hari terakhir untuk berdiskusi dengan Jimmy, dan setelah percakapan tersebut, kami memutuskan untuk menayangkan kembali acara tersebut pada hari Selasa (23/09) hari ini."

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads