Dunia Hari Ini: Australia Pilih Jepang Dibanding Jerman untuk Bangun Kapal Perang

Dunia Hari Ini: Australia Pilih Jepang Dibanding Jerman untuk Bangun Kapal Perang

ABC Australia - detikNews
Selasa, 05 Agu 2025 15:48 WIB
Australia telah memilih fregat kelas Mogami buatan Jepang. (ABC News: Oliver Chaseling)
Jakarta -

Anda sedang menyimak rangkuman sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara dalam 24 jam terakhir.

Dunia Hari Ini edisi Selasa, 5 Agustus 2025, akan kita awali dari Australia.

Australia pilih Jepang untuk merakit fregat

Pembuat kapal Jepang Mitsubishi Heavy Industries memenangkan pertarungan yang ketat untuk membangun armada kapal perang untuk Angkatan Laut Australia senilai A$10 miliar, mengalahkan tawaran pesaingnya Jerman, ThyssenKrupp Marine Systems.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga fregat pertama diperkirakan akan dibangun di Jepang, sementara delapan sisanya akan dibangun di Australia Barat.

Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, mengatakan ketiga kapal tersebut akan menggantikan kapal ANZAC Australia, armada tempur tertua yang dioperasikan Angkatan Laut Australia sejak akhir Perang Dunia II.

ADVERTISEMENT

Para pengamat yang mengikuti jalannya kontestasi tersebut mengatakan meskipun tawaran Jepang lebih mahal, fregat Mogami dari Jepang menawarkan daya tembak yang lebih besar dan membutuhkan awak yang lebih sedikit.

Balita ditemukan di dalam koper

Seorang perempuan di Selandia Baru ditangkap dengan tuduhan memperlakukan anaknya dengan buruk, setelah kedapatan bepergian dengan bus dengan anak perempuan berusia dua tahun di dalam kopernya.

Inspektur Detektif Simon Harrison mengatakan polisi dipanggil setelah pengemudi khawatir saat melihat ada koper yang bergerak-gerak sendiri.

Balita yang ditemukan dalam keadaan hidup itu berada di dalam koper selama hampir satu jam selama perjalanan dan hanya mengenakan popok.

Inspektur Detektif Simon Harrison mengatakan gadis kecil itu dilaporkan "kepanasan", tetapi tidak terluka.

Italia meringkus besar-besaran mafia China

Polisi Italia menangkap 13 orang setelah penyisiran nasional terhadap kelompok mafia China pada hari Senin (04/08), karena persaingan antar keluarga yang berakhir mematikan.

Kebangkitan mafia China di Italia terasa di kota Prato di Tuscany, di mana berbagai kelompok berebut kendali atas pusat manufaktur pakaian jadi terbesar di Eropa.

Di kota itu mereka berusaha mengendalikan produksi ratusan juta gantungan baju setiap tahunnya senilai 100 juta euro per tahun.

Polisi menyebut penangkapan itu mencakup tuduhan seperti pengedaran narkoba, perdagangan seks, dan perampokan dengan kekerasan.

Penggerebekan terjadi di 25 kawasan lainnya termasuk Milan, Roma, Florence, dan Catania, kata pejabat polisi anti-kejahatan terorganisir Andrea Olivadese, yang juga mengatakan menyita sekitar 550 gram atau 5.500 dosis metamfetamin kristal "sabu".

Donald Trump ancam naikkan tarif barang India

Presiden Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif barang dari India atas pembelian minyak Rusia, yang jadi sumber pendapatan utama bagi perang Rusia melawan Ukraina.

India segera membantah dengan mengatakan langkah tersebut tidak dapat dibenarkan dan berjanji akan melindungi kepentingannya.

Tekanan Trump yang semakin meningkat terhadap India muncul setelah ia mengisyaratkan sanksi baru terhadap Rusia, bila tidak ada kemajuan dalam kesepakatan damai dengan Ukraina, setelah lebih dari tiga tahun berperang.

Rusia mengantisipasi pembicaraan minggu ini dengan utusan khusus presiden AS, Steve Witkoff, yang diperkirakan akan bertemu Presiden Vladimir Putin.

Tonton juga video "Bule Australia Rampas-Bakar Mobil Warga di Bali" di sini:

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads