Dunia Hari Ini kembali dengan laporan dari beberapa belahan dunia selama 24 jam terakhir.
Berita utama dalam edisi Jumat, 21 Februari 2025 kami hadirkan dari Israel.
Serangkaian ledakan bus di Israel
Serangkaian ledakan bus di Israel dilaporkan kepolisian Israel, Kamis kemarin, yang mereka sebut sebagai "dugaan serangan teror."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak laporan diterima tentang ledakan yang melibatkan beberapa bus di lokasi berbeda di Bat Yam," katanya.
Sejauh ini belum ada laporan korban yang meninggal maupun cedera.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi insiden ledakan di wilayah Tel Aviv dalam sebuah pernyataan dan akan segera mengadakan penilaian situasi keamanan.
Paus dalam keadaan 'sadar'
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan Paus Fransiskus "sadar dan tanggap" ketika dia mengunjunginya di rumah sakit di Roma.
"Kami bercanda seperti biasa. Dia tidak kehilangan selera humornya," bunyi pernyataannya.
Paus berusia 88 tahun itu dirawat karena komplikasi pneumonia ganda dan infeksi bronchitis.
Vatikan mengatakan secara umum kondisi Paus tetap stabil dengan "sedikit perbaikan" dalam tes darahnya.
Mereka juga tidak memberikan informasi apa pun tentang berapa lama Paus akan dirawat di rumah sakit.
Mantan kepala sepak bola dinyatakan bersalah
Pengadilan Tinggi Spanyol menyatakan mantan kepala sepak bola Spanyol Luis Rubiales bersalah karena mencium bibir striker Jenni Hermoso tanpa izin.
Rubiales, 47 tahun, dituduh melakukan pelecehan seksual dan pemaksaan atas tuduhan mencoba menekan Hermoso untuk menyatakan ciuman itu atas dasar suka sama suka.
Pengadilan memerintahkannya untuk membayar denda senilai lebih dari 10.000 euro ($16.300), tetapi membebaskannya dari tuduhan pemaksaan.
"Hakim memahami, mengingat dampak serangan berupa ciuman ... ia tidak perlu direhabilitasi khusus untuk kejahatannya, kami menjatuhkan hukuman uang, yang tidak seberat hukuman kurungan," bunyi putusan tersebut.
Loyalis Trump menjadi direktur FBI
Senat Amerika Serikat memberikan suara untuk mengonfirmasi Kash Patel sebagai direktur FBI.
Pemungutan suara dilakukan di tengah keraguan dari Demokrat tentang kualifikasinya.
Muncul juga kekhawatiran ia akan menaati perintah Presiden Donald Trump untuk mengejar musuh-musuh presiden dari Partai Republik.
"Saya tidak dapat membayangkan pilihan yang lebih buruk," ujar Senator Demokrat Dick Durbin dari Illinois.
Sebagai loyalis Presiden Trump yang sudah mengkritik keras badan tersebut, Kash akan mewarisi FBI yang dilanda kekacauan karena Departemen Kehakiman selama sebulan terakhir telah memaksa keluar sekelompok pejabat senior biro tersebut.
Lihat Video ' 3 Bom Meledak di Bus yang Terparkir di Israel':