Wabah Corona Ditemukan Kembali di Dua Kapal Pesiar Setelah Beroperasi

Wabah Corona Ditemukan Kembali di Dua Kapal Pesiar Setelah Beroperasi

ABC Australia - detikNews
Selasa, 04 Agu 2020 17:56 WIB
Jakarta -

Salah satu industri yang banyak mempekerjakan warga Indonesia di luar negeri adalah industri kapal pesiar yang sekarang dibuka kembali di tengah pandemi COVID-19.

Kasus baru COVID-19 di kapal pesiar

  • Australia sudah menerapkan larangan perjalanan kapal pesiar sampai pertengahan September
  • Meski ada beberapa kasus baru COVID-19, beberapa kapal masih beroperasi seperti biasa
  • Perjalanan berlibur dengan kapal pesiar mungkin baru akan normal di tahun 2021

Sejumlah pelayanan kapal pesiar yang sempat kembali dimulai terpaksa dihentikan karena ditemukan kembali kasus penularan baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan Juli lalu, beberapa kapal pesiar yang sudah mulai beroperasi di Eropa dan kawasan Pasifik terpaksa melakukan pembatasan kegiatan karena adanya kasus ketika kapal masih di tengah laut.

Pihak berwenang di Norwegia telah melarang seluruh kapal pesiar dengan lebih dari 100 orang di dalamnya untuk berlayar dari pelabuhan mereka mulai Senin kemarin (3/08).

ADVERTISEMENT

Langkah ini diambil setelah adanya kasus baru penularan COVID-19 yang dilaporkan pekan lalu di sebuah kapal yang sudah meninggalkan pelabuhan.

Sedikitnya 41 penumpang dan awak di atas kapal MS Roald Amundsen, milik perusahaan Norwegia Hurtigruten, sejauh ini dinyatakan positif tertular virus corona.

Menurut pejabat kesehatan setempat, ratusan orang lainnya di kapal tersebut telah diminta untuk melakukan karantina sendiri selama 10 hari.

Norwegian cruise ship MS Roald Amundsen moored in Tromso, Norway.

Hurtigruten menjadi perusahaan pertama yang mengoperasikan kembali kapal pesiar di tengah pandemi COVID-19 sekarang ini. (AP: Petros Karadjias)

Bagaimana masa depan industri kapal pesiar?

Banyak yang berpendapat kebanyakan kapal pesiar tidak akan bisa beroperasi sampai setidaknya tahun 2021.

Perusahaan kapal pesiar terbesar di dunia Carnival melaporkan kerugian sekitar Rp 6,2 triliun di kuartal kedua tahun 2020.

"Perusahaan tidak bisa dengan jelas memberikan perkiraan kapan kami bisa kembali beroperasi normal," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Kami sepenuhnya percaya ketika kami mulai beroperasi lagi penumpang yang datang adalah mereka yang sudah pernah melakukan perjalanan sebelumnya," kata Presiden Carnival Christine Duffy kepada Reuters.

"Mereka adalah duta bagi industri kapal pesiar."

Lihat artikel lengkapnya dalam bahasa Inggris di sini

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads