Dimana tiap dua detik setidaknya satu orang mengungsi karena perubahan iklim.
Seorang warga Fiji, Kelepi Saukitoga tengah berencana pindah rumah.
Dia tidak punya pilihan lain karena air laut semakin mendekati pintu rumahnya.
"Masalah di sini sekarang ini adalah kita menghadapi kenaikan permukaan laut," katanya kepada ABC melalui telepon.
"Rumahku adalah salah satu rumah yang telah terendam air laut." katanya lagi.
"Ini adalah negara dan komunitas termiskin di dunia, yang memikul sedikit tanggung jawab untuk polusi karbon global, sebaliknya mereka menjadi warga yang menghadapi risiko tertinggi mengungsi karena bencana yang dipicu iklim," kata laporan Oxfam.
Di Tuvalu topan tropis telah menggusur 4,5 persen dari populasi di negara kepulauan itu, sementara di Fiji, Topan Winston pada tahun 2016 berdampak pada 350.000 orang, menghancurkan 24.000 rumah, dan membuat negara ini seperlima dari PDBnya dalam pendanaan respons bencana.
Diterbitkan ulang dari artikel berbahasa Inggris di situs ABC disini. (ita/ita)