Di kebanyakan lomba, biasanya suasana tegang dan serius sangat terasa. Tapi di kantor Konsulat Jenderal RI di Melbourne, Senin (22/05/2017) terasa berbeda. Acara dibuka dengan menikmati hidangan jajanan khas Indonesia.
Risoles, dadar gulung, kopi, dan teh, disajikan kepada para peserta yang pada hari itu akan menyampaikan pentingnya belajar bahasa Indonesia bagi warga Australia.
Lomba Pidato digelar oleh Balai Bahasa dan Budaya Indonesia dan KJRI Melbourne ini tidak hanya untuk menguji kemampuan berbahasa Indonesia, tapi juga mendorong hubungan baik antar budaya.
Sejumlah laporan menyebutkan jika minat belajar bahasa Indonesia sudah menurun di Australia.
Tapi, pihak penyelenggara berharap justru lewat diadakannya lomba seperti ini akan mendorong lebih banyak warga Australia untuk belajar bahasa Indonesia.
Salah satu juri, Lily Djajamihardja, yang telah mengajar bahasa Indonesia selama lebih dari 30 tahun mengatakan penurunan minat ini sebenarnya bukanlah hal baru.
"Dari pengalaman saya mengajar bahasa Indonesia sejak tahun 70an, selalu begitu. Minatnya naik dan turun, sangat dipengaruhi oleh situasi politik di Indonesia."
- Lily Djajamihardja, Pengajar Bahasa Indonesia di Melbourne
Meski suasananya lomba terasa santai, tetapi persaingannya cukup ketat.
Tonton seperti apa saat warga Australia berpidato dalam bahasa Indonesia lewat video berikut.
Lomba ini digelar di empat ibu kota negara bagian di Australia. Tidak hanya diMelbourne, tapi juga diSydney,Canberra, danPerth.Rekaman video dari para pemenang di tiap negara bagian akan dikirim ke Canberra, untuk proses seleksi selanjutnya.
Pemenang di tingkat nasional akan diundang dan hadir di upacara Hari Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta.
Semua peserta belum pernah tinggal di Indonesia, tidak memiliki darah keturunan Indonesia, tapi terlihat percaya diri saat berpidato dalam bahasa Indonesia selama kurang lebih 10 menit.
Pejbat Pelaksana Konsul JenderalMelbournemZaenal Arifin menyambut tamu dan peserta kompetisi.ABC: Kim Jirik
Leah Oirbans, salah satu peserta mengaku mulai belajar bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sekarang ia sedang menyiapkan diri untuk menjadi guru bahasa Indonesia.
"Saya tidak merasa Bahasa Indonesia terlalu sulit untuk dipelajari, karena guru saya sangat asyik menjelaskannya," katanya.
"Saya sangat mencintai Indonesia."
"Saya ingin jadi guru bahasa Indonesia, karena akhirnya bisa menemukan ilmu yang saya cintai.."
- Leah Oirbans, peserta Lomba Pidato Bahasa Indonesia.
Peserta lainnya, Alexander Dalla-Riva, mengaku jika bahasa Indonesia adalah bahasa ketiga yang ia pelajari.
Ia percaya bahwa hubungan Australia dan Indonesia akan meningkat, jika lebih banyak siswa Australia yang belajar bahasa Indonesia.
"Saya sepertinya selalu melihat berita di mana Indonesia dan Australia memiliki ... pandangan yang berbeda mengenai banyak hal, dan saya pikir ... belajar bahasa, terutama bahasa Indonesia mungkin yang paling penting karena ... Anda menyadari lebih banyak tentang budaya mereka," ujar Alexander.
AlexanderDalla-Riva berpidato soal pentingnya belajar Bahasa Indonesia.ABC: Kim Jirik
Pemenang di Australia rencananya akan diumumkan pada bulan Juni. (nvc/nvc)











































