Hal tersebut disampaikan Duterte saat berpidato di kota asalnya, Davao untuk menjabarkan visi-visinya bagi negara setelah dilantik nanti. Dalam pidato tersebut, Duterte menekankan fokusnya pada rencana kontroversialnya untuk memerangi kejahatan.
"Kelompok-kelompok HAM ini, para anggota kongres, betapa bodohnya kalian!" seru Duterte saat menyinggung kritikan mereka atas rencananya untuk memberlakukan kembali hukuman mati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duterte memenangi pemilihan presiden bulan lalu, setelah banyak berkampanye mengenai tekadnya untuk menghentikan kejahatan yang marak di negeri itu. Dia menjanjikan bahwa ratusan ribu pelaku kejahatan akan tewas, dengan aparat keamanan diberikan izin untuk menembak mati para pelaku kejahatan.
Duterte bahkan berjanji akan memberikan hadiah uang bagi para polisi yang membunuh para pengedar narkoba. Duterte juga mendorong warga negara biasa untuk membunuh atau menangkap para pelaku kejahatan.
"Ketika mereka menyebut atau menggolongkan seorang pelanggar HAM, orang-orang bodoh ini membuat seakan orang-orang yang Anda bunuh adalah orang-orang suci, seolah-olah mereka menyedihkan atau tidak bersalah," tutur Duterte.
Sebelumnya, kepala HAM PBB Zeid Ra'ad Al Hussein menyerukan Duterte untuk tidak memberlakukan kembali hukuman mati. Dia juga mengkritik rencana-rencana Duterte untuk memerangi kejahatan.
"Tawaran uang dan hadiah lainnya untuk pembunuhan oleh warga, dan imbauan dia (Duterte) atas pembunuhan di luar hukum oleh pasukan keamanan, adalah langkah-langkah mundur yang masiv dan merusak, yang bisa memicu kekerasan luas dan kekacauan," tutur Zeid.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini