Donald Trump Serukan Profiling Ras untuk Muslim AS Demi Perangi Terorisme

Donald Trump Serukan Profiling Ras untuk Muslim AS Demi Perangi Terorisme

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 20 Jun 2016 12:48 WIB
Donald Trump (REUTERS/Carlo Allegri)
Washington DC - Bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan dilakukannya profiling rasial bagi warga muslim di AS. Hal ini disebut demi memerangi terorisme.

"Saya pikir profiling menjadi hal yang seharusnya mulai kita pertimbangkan (untuk dilakukan) sebagai sebuah negara," ucap Trump dalam wawancara dengan media AS, CBS News dan dilansir PressTV, Senin (20/6/2016).

Baca juga: Donald Trump Dukung Larangan Senjata Api untuk Terduga Teroris

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut America Civil Liberties Union (ACLU), profiling ras merujuk pada praktik diskriminatif oleh penegak hukum dalam menargetkan seseorang yang dicurigai melakukan kejahatan, berdasarkan ras, etnis, agama maupun kewarganegaraan orang tersebut. Praktik profiling ras dianggap kontroversial dan ilegal di banyak yurisdiksi.

Pengusaha real estate asal New York ini mengaku dirinya tidak menyukai konsep profiling ras, namun memandang hal itu perlu dilakukan di AS. "Negara-negara lain melakukannya. Anda lihat Israel dan Anda lihat negara lainnya, mereka melakukannya dan berhasil," sebut Trump.

"Saya benci konsep profiling, tapi kita harus mulai menggunakan akal sehat dan kita harus mulai menggunakan, Anda tahu, kita harus menggunakan otak kita ... Kita sungguh harus mempertimbangkan profiling. Kita harus mempertimbangkannya dengan serius," tegasnya.

Baca juga: FBI Sebut Warga Muslim AS Aktif Laporkan Ancaman Teror

Trump sebelumnya menyerukan pengawasan masjid-masjid di AS oleh kepolisian masing-masing wilayah. Ditambahkan Trump, pemerintah Prancis juga melakukan hal serupa di wilayahnya.

"Mereka melakukannya di Prancis. Faktanya, dalam beberapa kasus, mereka menutup masjid. Orang-orang tidak ingin membahasnya. Orang-orang tidak berbicara soal hal itu. Tapi lihat apa yang mereka lakukan di Prancis. Mereka sungguh menutup masjid," cetus Trump.

Para aktivis hak sipil, muslim, Afrika-Amerika, Latin dan aktivis HAM lainnya mengecam pernyataan Trump itu. Mereka kompak menyebut profiling ras tidak sesuai dengan konstitusional AS.

Baca juga: Donald Trump Serukan Pengawasan di Masjid-masjid Amerika

Seruan Trump untuk mengawasi masjid di AS dilontarkan usai penembakan brutal di kelab malam gay Orlando yang didalangi warga muslim AS bernama Omar Mateen. Penembakan pada Minggu (12/6) dini hari itu menewaskan 49 orang dan melukai 53 orang lainnya. Trump juga menegaskan kembali seruan melarang warga muslim masuk ke wilayah AS. Tidak hanya itu, Trump juga mengusulkan database untuk melacak setiap warga muslim di wilayah AS.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads