Pergerakan ISIS mendekati dua kota Suriah yang dikuasai kelompok pemberontak antirezim Presiden Bashar al-Assad itu cukup mengejutkan, mengingat posisi ISIS di Raqqa tengah dikepung serangan udara koalisi anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Pertempuran Fallujah Antara Pasukan Irak dan ISIS
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bencana," sebut jurnalis lokal, Maamoun Khateeb, yang tengah berada di kota Azaz kepada AFP. Khateeb menambahkan, sekitar 15 ribu orang kini terkepung di dalam kota Marea.
Baca juga: AS Sebut ISIS Umumkan Keadaan Darurat di Suriah
Pergerakan ISIS mengancam kehidupan puluhan ribu warga Suriah yang kini mengungsi di kamp-kamp tidak resmi dekat perbatasan Suriah-Turki. Kamp tidak resmi ini muncul setelah Turki menutup perlintasan perbatasannya sejak beberapa bulan terakhir.
"Kami sangat khawatir... diperkirakan sekitar 100 ribu orang terjebak di antara perbatasan Turki dengan garis depan pertempuran," sebut manajer operasional kelompok relawan Doctors Without Borders (MSF), Pablo Marco.
MSF menyatakan, pihaknya mengevakuasi para pasien dan staf dari sebuah rumah sakit di Salamah, yang berjarak 3 kilometer dari garis depan pertempuran. "Tidak ada tempat lain bagi orang-orang untuk mengungsi ketika pertempuran semakin dekat," ucap Marco.
Baca juga: Rusia Tuduh Turki Pasok Komponen Bom Untuk ISIS
Gerry Simpson dari Human Rights Watch (HRW) menyebut, jumlah warga Suriah yang terjebak di perbatasan yang ditutup bisa mencapai 165 ribu orang.
Kota Marea dan Azaz jatuh ke tangan pasukan oposisi Suriah tahun 2012 lalu dan menjadi jalur suplai penting dari Turki, bagi kelompok pemberontak Suriah. Dalam beberapa bulan terakhir, ISIS berupaya keras menduduki kedua kota itu. Dalam pernyataannya yang dirilis Jumat (27/5), ISIS mengklaim meluncurkan serangan mendadak dan menduduki sejumlah desa di dekat kota Azaz.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini