Dalam surat yang dikirimkan kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon, Duta Besar (Dubes) Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin menyatakan bahwa bahan peledak banyak digunakan untuk melakukan serangan-serangan teroris di Irak dan Suriah.
Dikatakan Churkin, analisis komponen-komponen kimia dari bahan-bahan peledak yang disita dari ISIS di kota Tikrit, provinsi Salahuddin, Irak utara dan kota Kobani, Suriah utara menunjukkan bahwa komponen itu diproduksi di Turki atau dikirimkan ke negara itu tanpa hak untuk mengekspor kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fakta ini menunjukkan bahwa otoritas Turki sengaja terlibat dalam aktivitas Daesh (nama lain ISIS), seiring mereka memberikan akses ke komponen-komponen untuk bahan peledak rakitan yang banyak digunakan untuk melakukan aksi-aksi teroris," tutur Churkin dalam surat tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki menanggapi surat Rusia tersebut. Dikatakannya, surat tersebut merupakan contoh paling terbaru dari kampanye propaganda Rusia melawan Turki.
Turki telah berulang kali didera tuduhan membantu dan bersekongkol dengan kelompok-kelompok militan yang beroperasi di Suriah. Sejumlah media melaporkan, otoritas Turki secara aktif melatih dan mempersenjatai para militan ISIS di negeri itu. Ankara juga dituduh membeli minyak yang diselundupkan dari ISIS. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini