"Kalau kemarin kita lakukan penyelaman pagi mulai jam 05.00 WIB. Untuk hari ini kita lakukan agak siang, sekitar pukul 10.00 WIB. Masih kita cari nakhoda kapal," ujar Direktur Operasional Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus kepada detikcom, Minggu (6/3/2016).
Karakteristik arus Selat Bali, kata Ivan, sangat berbeda dengan perairan lainnya. Arus dominan kencang saat sore hingga malam hari. Sedangkan pada pagi hari kondisi arus berubah-ubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di lokasi tenggelamnya KMP Rafelia II ini, dasar air lautnya berlumpur. Karena itu kencangnya arus membuat pandangan penyelam tak maksimal. Saat arus tidak terlalu kencang, jarak pandang hanya 1 meter.
"Jarak pandang memang pendek. Selain gelap di dalam karena kapal terbalik, lumpur yang terbawa arus juga mengganggu pengelihatan," tambahnya.
Sementara pencarian dipermukaan perairan, akan dilakukan hingga 2 mil dari lokasi tenggelamnya kapal. Pencarian dikonsentrasikan ke arah selatan, karena arus di sisi barat Selat Bali cenderung ke selatan pada pagi hari.
"Kita temukan jenazah diatas jam 10 pagi sampai 12 siang. Sisanya kita tidak maksimal melakukan pencarian," pungkasnya.
Β
Dalam pencarian, Sabtu (4/3) tim gabungan evakuasi menemukan 4 korban meninggal dunia dan telah diidentifikasi tim Disaster victim identification (DVI) Polda Jatim.
Mereka adalah Eloh Masturoh dan anaknya Mohammad Ramlan warga Olehsari, Kecamatan Glagah Banyuwangi, Agus Tia warga Karawang dan Puji Purnomo. Sedangkan nakhoda kapal bernama Bambang S Adi hingga saat ini belum ditemukan.
(Baca juga: Periksa 20 Orang Saksi, Polisi Duga Rafelia II Tenggelam karena Kelebihan Muatan)
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menduga penyebab tenggelamnya kapal karena kapal kelebihan muatan. Selain itu kendaraan yang berada di dalam kapal tidak diikat sehingga membuat kapal miring karena tak seimbang.
"Ada dugaan kelebihan muatan. Selain itu kendaraan tak diikat di badan kapal," terang Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini