Soal Pemberitaan Negatif Para Menteri, Ini Tanggapan Istana

Jakarta - Hasil sigi sejumlah lembaga survei menyebut bahwa kinerja sejumlah menteri di kabinet kerja bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak memuaskan. Bahkan beberapa di antaranya mendapat penilaian buruk dari masyarakat yang menjadi responden.

Salah satu parameter yang digunakan oleh lembaga survei tersebut adalah dalam hal pemberitaan di media. Ada menteri yang diberitakan negatif dan sedikit ditulis positif. Apakah pemberitaan di media massa menjadi bahan bagi Presiden Jokowi dalam mengevaluasi kabinet?

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan bahwa Presiden Jokowi memiliki mekanisme sendiri untuk mengevaluasi kinerja kabinetnya. "Dan itu (evaluasi) prerogratif Presiden. Saya tidak tahu. Saya rasa juga mungkin hanya Presiden berbicara dengan Wapres," kata Andi kepada wartawan di auditorium Gedung III Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (11/5/2015).

Termasuk indikator yang akan digunakan oleh Presiden dalam mengevaluasi kinerja kabinet, Andi juga mengaku tidak tahu. "Kami tidak tahu apa yang digunakan Presiden untuk mengukur kinerja menteri-menteri," kata Andi.

Salah satu lembaga survei yang meneliti soal pemberitaan menteri di media adalah Lembaga Klimatologi Politik (LKP) yang dipublikasikan Februari 2015 lalu.

Hasil survei LKP menyebut bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memiliki sentimen pemberitaan bernada positif sebesar 49,39% atau tertinggi di antara anggota Kabinet Kerja Jokowi-JK. Di urutan kedua ada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi yang memiliki sentimen pemberitaan positif sebesar 48,41%.

Ada juga sejumlah menteri yang dinilai memiliki sentimen negatif dalam hal pemberitaan. Salah satunya adalah Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. (baca juga: Susi Pudjiastuti Jadi Menteri dengan Sentimen Positif Tertinggi)


(erd/nrl)