Si Panjang Tangan Beraksi di Commuter Line Jalur Tanah Abang-Manggarai

Si Panjang Tangan Beraksi di Commuter Line Jalur Tanah Abang-Manggarai

- detikNews
Rabu, 06 Mei 2015 08:04 WIB
Jakarta - Hati-hati dengan gerombolan copet di keramaian commuter line. Berpakaian perlente bak orang mau kerja mereka berbaur dengan penumpang lainnya. Dan tahu-tahu, di tengah desak-desakan barang berharga Anda, dompet atau HP melayang.

Kisah ini dialami Aulia Rahman, pada Selasa (5/5) pagi. Karena motornya mogok, akhirnya dia memutuskan menggunakan commuter line. Harapan yang tinggi keamanan dan kenyamanan ada di benak Aulia saat menggunakan commuter line.

"Dikarenakan kondisi motor saya yang mendadak mogok, mendorong saya untuk berangkat ke kantor menggunakan KRL/Commuterline. Yang ada di dalam benak saya selama ini, KRL adalah sarangnya copet. Tapi mengingat kinerja Direktur KAI belakangan ini, saya pun percaya saja perjalanan saya akan aman," jelas Aulia dalam surat elektronik ke redaksi@detik.com, Rabu (6/5/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aulia baru pertama kali ini mencoba commuter line, sebelumnya dia biasa menggunakan motor. Dia pun naik dari Stasiun Pondok Ranji menuju kantornya di bilangan Tebet, Jaksel. Pukul 07.40 WIB, dia naik kereta yang cukup padat.

"Menurut petugas ticketing, saya harus transit di Tanah Abang kemudian pindah ke jalur 6 yang menuju Manggarai. Perjalanan sudah saya duga akan penuh sesak dengan orang yang berangkat kerja," imbuh dia.

Musibah datang saat Aulia tiba di Tanah Abang dan naik kereta menuju Manggarai sekitar pukul 08.10 WIB. Pada saat kereta baru melaju beberapa menit dan tiba di Stasiun Karet, Aulia baru menyadari Handphone miliknya lenyap dari kantong celana depan.

"Padahal celana yang saya gunakan adalah jeans pensil yang cukup ketat di bagian saku. Saya pun bergegas menuju kantor, mencoba menelpon kembali handphone saya, berharap si pencopet akan mengangkat dan mau mengembalikan walaupun saya harus membayar beberapa ratus ribu. Nihil, nomor saya mati pertanda sudah dicabut simcard-nya. Saya menghubungi bagian kehilangan dan sudah dibuatkan laporan dengan nomor kasus 05365740, beberapa jam menunggu respon dari bagian kehilangan, mereka juga gagal menemukan handphone saya," tutur dia dengan kecewa.

Tak hanya Aulia, akhir April lalu seorang penumpang yang naik dari Stasiun Pasar Minggu Baru menuju Bogor juga kelimpungan. Baru saja naik, dan saat di Stasiun Pasar Minggu HP-nya dicopet. Pria paruh baya ini sempat teriak-teriak di gerbong menanyakan HP-nya ke penumpang lain.

"Itu sampai dipelototin sama penumpang lain karena nanyain satu-satu," ujar saksi Tri, yang naik sekitar pukul 19.00 WIB. Si bapak itu pun nihil tak mendapatkan HP-nya, hingga turun di Stasiun UI.

Kejadian pencopetan di jam kerja ini memang rawan terjadi di commuter line. Padahal beberapa copet sudah ditangkap dan dipajang di stasiun, tapi seolah mereka tak kapok dan tetap saja ada. Petuga KAI juga menyediakan petugas keamanan di gerbong, tapi rupanya juga itu tak membuat takut si panjang tangan.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari pihak commuter line. Juru bicara commuter line Eva Chairunnisa yang coba dikontak telepon selulernya belum merespons.

(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads