"Situasi bandara (Tribhuvan) sangat crowded. Ada 50 pesawat, termasuk dari Tiongkok dan India, yang menunggu izin landing," ujar Direktur PWNI & BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal lewat sambungan telepon kepada tim Indonesia di Ruang VVIP, Lanud Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, NAD, Rabu (29/4/2015).
Iqbal juga menambahkan bahwa hingga saat ini, pihak Kementerian Luar Negeri terus melakukan komunikasi dengan konsulat di Nepal untuk mendesak otoritas bandara di Kathmandu untuk memberikan kepastian pendaratan. Konsul Kehormatan (Konhor) Indonesia di Nepal mengatakan bahwa pesawat Indonesia pertama yang memberikan bantuan ke Nepal ini baru bisa mendarat pada pukul 08.00 pagi waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini 68 orang yang tergabung dalam tim evakuasi dan bantuan di wilayah Nepal ikut dalam perjalanan ini. Menurut rencana, pesawat akan kembali transit di Dhaka, Bangladesh selama 3 jam.
(jor/ear)