Hal ini menjadi pertanyaan anggota Komisi III dari fraksi Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Ia meminta penjelasan pihak Kompolnas terkait persoalan tersebut karena mempengaruhi efektifitas kinerja Komjen Badrodin dalam memimpin Polri.
"Jika jadi Kapolri hanya 15 bulan, bagaimana efektifitas Komjen Badrodin menjalankan perannya sebagai Kapolri?" ujar Dasco bertanya dalam rapat dengan Kompolnas di Nusantara II, komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kemampuan Komjen Badrodin, diyakini bisa mengarahkan dan memimpin Polri meskipun hanya aktif 15 bulan.
"Kepemimpinan Polri itu berkesinambungan. Dengan grand strategy Polri dan Pak Badrodin yang punya kemampuan cukup lengkap. Jadi tak masalah menurut kami," sebut Tedjo yang juga Menko Polhukam.
Kemudian, dia memuji kinerja Komjen Badrodin saat menjabat Kapolda Sulteng yang berani mengeksekusi tokoh teror di Poso, Fabianus Tibo.
"Soal ekskusi Tibo, ini Pak Badrodin berani. Waktu jadi kapolda Sulteng, dia beda dengan Kapolda sebelumnya. Komjen layak ditetapkan sebagai Kapolri," ujarnya.
(hat/bar)