Anggota Topdam IV/Diponegoro, Sertu Andi Setyawan mengatakan, motor Yamaha Jupiter miliknya semula diparkir di kawasan ruko Klipang Pesona Asri II. Saat itu ia curiga melihat gerak-gerik dua pria yang belakangan diketahui bernama Saeful Anam (21) dan Saanal Muyawir alias Mirun (27).
"Saya baca gerak-geriknya, terus saya kontak anggota Reskrim Polsek Tembalang," kata Sartu Andi saat mengambil motornya di Mapolrestabes Semarang, Kamis (2/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas motor mau dibawa langsung ditabrakkan," ujarnya.
Saeful yang terjatuh langsung bangkit dan menghampiri temannya yang menunggu di motor. Namun motor pelaku ternyata mogoka. Ayah satu anak itu langsung lari meninggalkan temannya yang langsung dibekuk polisi.
"Saya lari ke arah perumahan. Terus nunggu habis itu jalan kaki sampai ke Terminal Penggaron lewat Blancir. Saya ditangkap di terminal," ujar Saeful.
Dari hasil pemeriksaan, ternyata dua pelaku tersebut sudah beraksi lebih dari 40 lokasi. Mereka mengincar motor di daerah pinggiran Kota Semarang termasuk kos-kosan di Tembalang. Motor curian mereka biasanya dijual dengan harga Rp 1,5 juta kemudian dibagi dua.
"Ya uangnya buat foya-foya," kata Muyawir.
Selain dua orang tersebut, ada 16 pelaku curanmor lainnya yang ditangkap selama bulan Februari dan Maret di wilayah hukum Polsek-polsek di Semarang. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono mengatakan angka curanmor di Semarang masih tinggi sehingga masyarakat pemilik kendaraan bermotor diimbau lebih waspada dengan memberi kunci tambahan.
"Curanmor masih tinggi. Kami imbau pengguna motor pakai kunci ganda. Masyarakat yang ditawari motor di bawah harga standar jangan mau, kemungkinan itu curian," kata Djihartono.
(alg/rul)