Menteri Anies Tinjau Kesiapan UN Berbasis Komputer di SMA 1 Depok

Menteri Anies Tinjau Kesiapan UN Berbasis Komputer di SMA 1 Depok

- detikNews
Kamis, 02 Apr 2015 11:20 WIB
foto Menteri Anies Tinjau SMA 1 Depok (Salmah/detikcom)
Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Bawedan mengunjungi sekolah SMA 1 Depok, Jl Nusantara Raya, Depok. Anies mengecek kesiapan sekolah untuk melaksanakan Ujian Nasional berbasis komputer (UN CBT).

Anies datang bersama dengan Direktur Pusat Penilaian Pendidikan, Profesor Nizam, Kamis (2/4/2015). Anies berkeliling ke ruang kelas, salah satunya kelas XII IPA 3. Di sana puluhan murid sedang melaksanakan try out Bahasa Indonesia. Anies memberikan motivasi agar siap menghadapi UN pertengahan April nanti.

"UN nanti bukan syarat kelulusan, jadi tidak perlu takut tapi belajarnya tetap harus serius tidak perlu pakai tegang. Ujian itu bukan takut akan sesuatu, tapi belajar untuk mendapatkan sesuatu. Supaya nanti hasil UN membuat anda diterima di universitas yang diharapkan," kata Anies.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belajar dan berdoa. Besok ujian, malamnya tidur 8 jam biar paginya fresh," tambah Anies.

Anies lalu berlanjut ke ruang komputer di lantai dua sekolah. Ruang ini akan digunakan untuk UN CBT. Ruang ujian nanti dibagi dalam lima kelas dengan satu kelas berisi 20 komputer.
Saat dikunjungi Anies, terlihat belasan siswa terlihat sedang mengisi simulasi soal ujian di komputer. "Gimana gampang nggak," tanya Anies.

"Iya Pak, lebih mudah. Lebih cepat," kata Ahmad siswa kelas XII IPS.

Sejumlah siswa mengatakan sistem ini lebih cepat dan memudahkan mereka untuk mengisi jawaban tanpa harus membulatkan kertas, hanya tinggal mengklik saja. Masalah yang dihadapi adalah soal kebiasaan yang awalnya menggunakan kertas kemudian beralih ke komputer.

Sistem ini akan dilaksanakan untuk tingkat SMA dan SMP. SMA dan SMK akan mulai UN CBT pada 13 April 2015, sedangkan SMP tanggal 4 Mei 2015. Namun sistem ini belum bisa diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia karena keterbatasan infrastruktur.

UN CBT akan dilaksanakan di 26 provinsi yang terdiri dari 140 kabupaten/kota di 42 SMP, 138 SMA dan 405 SMK.

Dengan sistem ini siswa akan diberikan username dan password login, lalu mengisi soal dengan waktu 120 menit. Jika sudah lewat batas waktu maka otomatis soal akan tertutup. Jika ada soal yang terlewat siswa juga bisa melihat dan memeriksa ulang soal dan jawaban. Setiap siswa akan mendapatkan soal yang berbeda, jadi bisa meminimalisir kecurangan.


(slm/spt)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads