Teriakan dan Makian Warnai Rekonstruksi Pembunuhan Janda Cantik di Pontianak

Pontianak - Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan Tari Arizone (25), janda asal Pontianak, Kalimantan Barat. Ratusan warga menyaksikan. Juga keluarga korban. Sempat terdengar teriakan dan makian dalam kegiatan tersebut.

Pelaku tunggal, Suhardi alias Rudi, memperagakan 98 adegan di Jalan Tani Makmur, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (1/4/2015). Tari diperankan oleh Polwan. Beberapa kali, keluarga korban memaki Rudi. Bahkan mereka sempat melempar Rudi dengan menggunakan air mineral.

Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Raden Heru Prakoso menjelaskan Rudi adalah pelaku tunggal. "Kami menetapkan Rudi sebagai pelaku tunggal, walaupun keluarga korban menyakini ada pelaku lain," kata Raden Heru di lokasi.

Berdasarkan rekontruksi, Rudi membunuh karena tidak terima dimarahi dan ditampar korban saat masuk ke kamar. Saat itu, korban tengah berganti pakaian. Rudi tersulut emosinya, kemudian memukul kepala korban menggunakan kayu mengenai dan mengikat korban dengan lakban. Rekontruksi ini juga tidak adanya perbedaan dengan berita acara pemeriksaan terhadap tersangka.

"Tidak ada unsur perencanaan dalam kasus pembunuhan ini," tegas Raden.

Raden juga membantah adanya unsur asmara aksi ini. Kepada polisi, Rudi mengaku tidak mengenal korban karena baru bekerja di tempat pencucian sepeda motor milik paman korban. "Tersangka tidak mengetahui korban adalah keponakan majikannya," terang Raden.

Meski Rudi pelaku tunggal, ada 2 tersangka lain dalam kasus ini, yakni Andri dan Yoga. Keduanya merupakan penadah hasil kejahatan Rudi. Uang penjualan digunakan Rudi untuk bersembunyi ke Kalimantan Tengah. Sepeda motor matic korban telah diamankan polisi sebagai barang bukti.

"Dua tersangka ini hanya penadah, dan saat ini ditahan di Polres Ketapang," jelas mantan Kabid Humas Polda Sumatera Utara ini.

Rudi belum memiliki catatan kriminal. Namun aksinya terbilang keji. Maka itu, keluarga korban meyakini Rudi hanya orang suruhan. Selama rekonstruksi, Rudi lancar tanpa ada raut wajah penyesalan memperagakan satu demi satu adegan ini.

"Sejak saya tahu kabar ini, di benak hati saya masih ada kejanggalan. Karena pelaku pembunuhan terhadap anak saya, hanya satu orang. Kalau ada dua lainnya, hanyalah pelaku penadahan. Ini sangat keji, karena Rudi begitu kejam sehingga ini ada unsur perencanaan," ungkap ayah korban, M Taufik, usai rekontruksi.

Tari (25) ditemukan tewas di rumahnya pada 12 Maret lalu. Dia ditemukan tak bernyawa dengan hanya mengenakan pakaian dalam, serta luka akibat benda tumpul di kepala dan cekikan. Rudi ditangkap 10 hari setelah kejadian dalam pelariannya ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.


(try/try)