Dibisiki 'Informan' di DPRD, Ahok Peringatkan SKPD untuk Hati-hati

Dibisiki 'Informan' di DPRD, Ahok Peringatkan SKPD untuk Hati-hati

- detikNews
Rabu, 01 Apr 2015 14:19 WIB
Jakarta - Menjelang paripurna hasil angket DPRD awal pekan ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mendapatkan bisikan dari 'informannya' di DPRD DKI. Ahok lantas menindaklanjuti dengan mengirim pesan singkat ke jajaran SKPD.

"Ya itu buat antisipasi mereka buat pengarahan saja. Prinsipnya siapapun yang masukin bisa ketahuan. Kan mundur Kamis, ya Kamis tinggal kita buka saja lihat bareng," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015).

Ahok mengirim SMS blast ke seluruh jajarannya, lantaran menerima smasukan dari salah satu anggota dewan. Disebutnya, masih ada oknum DPRD yang berupaya menitipkan pokok-pokok pikiran (pokir) melalui Kemendagri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khawatir benar terjadi, Ahok mengirim pesan ke SKPD untuk mengantisipasi permainan dewan.

"Ada yang kasih tahu ke saya, saya tahu. Nggak enak lah kalau dibuka siapa. Curiga mereka," lanjutnya.

"(Isi SMS) Cuma kekhawatiran dari teman-teman di DPRD. Ada DPRD kasih tahu saya hati-hati juga loh bisa saja ada oknum DPRD sudah masuk ke sana (Kemendagri) masukin pokir," kata dia.

Kendati demikian, mantan Bupati Belitung Timur itu yakin pihak Kemendagri berada di posisi netral dalam menengahi kedua belah pihak yang tengah bertikai. Ahok tak menampik dengan berkembangnya desas-desus itu, dirinya kini menjadi lebih berhati-hati lagi.

"Itu mau bisik-bisik, saya sih yakin Mendagri pasti aman. Cuma karena ada omongan kayak gitu ya saya antisipasi saja," ucapnya.

"Mendagri bilang nggak mungkin lah. Artinya, kalau nanti dibuka semua juga pasti ketahuan siapa yang ubah-ubah. Malah Mendagri mau bantuin kita motong-motongin SKPD yang terlalu boros," kata Ahok.

Nantinya, jumlah anggaran yang dipotong oleh Kemendagri akan dialihkan untuk tambahan penyertaan modal pemerintah (PMP). Sehingga, Pemprov dapat memenuhi syarat minimal penyertaan modal di sejumlah BUMD miliknya.

"Tujuannya supaya kita bisa PMP-kan perdanya Bank DKI kan Rp 13 triliun nih kira-kira, perdanya Food Station Rp 1,5 triliun. Kita belum pernah setor. Kalau perda dalam undang-undang perseroan kita minimal setor 25 persen," pungkasnya.

(aws/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads