Eks Pimpinan Komisi E DPRD Mengaku Tak Tahu Pengadaan UPS 'Siluman'

Eks Pimpinan Komisi E DPRD Mengaku Tak Tahu Pengadaan UPS 'Siluman'

- detikNews
Rabu, 01 Apr 2015 13:53 WIB
Jakarta - Sekretaris Komisi E DPRD Fahmi Zulfikar menyatakan Pimpinan Komisi E periode sebelumnya‎ mengetahui persis hal ikhwal pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) 2014 bernilai fantastis itu. Namun Sekretaris Komisi E periode lalu mengaku tak tahu menahu soal pengadaan di APBD 2014 yang sering disebut sebagai anggaran siluman itu.

"Waktu Pembahasan Pengusulan Perubahan saya tidak tahu," kata mantan Sekretaris Komisi E Sarianta Tarigan saat dihubungi, Rabu (1/4/2015).

Sarianta kini memang tidak lagi menjadi anggota DPRD DKI. Dia merupakan anggota Fraksi Hanura DPRD termasuk saat 2014‎. Namun saat menjadi Sekretaris Komisi E DPRD DKI pada pembahasan UPS itu, dirinya tak masuk menjadi anggota Badan Anggaran‎ sehingga dia tak tahu menahu soal masuknya pengadaan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena syaa juga tidak masuk tim Banggar dan Finalisasi APBD-P," kata Sarianta.

Masuknya usulan anggaran UPS 2014 itu adalah saat Pembahasan Pengusulan APBD-Perubahan. Dan pada saat final proses itu, Sarianta mengaku tak ikut menandatangani keputusan APBD-P.

"Saya sebagai Sekretaris Komisi E pada saat itu tidak ikut tanda tangan. Jadi saya sama sekali tidak tahu," kata Sarianta.

Menurutnya, tim Banggar yang ikut membahas APBD-P 2014 itu terdiri dari anggota Komisi E dan juga keseluruhan Banggar DPRD. Setiap fraksi mengirimkan utusannya di Banggar.

Sebelumnya, Sekretaris Komisi E yang sekarang menjabat, Fahmi Zulfikar menyatakan pimpinan Komisi E yang menjabat pada 2014 tahu persis soal penganggaran UPS itu. ‎Badan Reserse Kriminal Mabes Polri sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus UPS 2014 itu, yakni Alex Usman yang kala itu bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jakarta Barat, dan Zainal‎ Soleman selaku PPK Jakarta Pusat.‎

(/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads