"Saya rasa sebaiknya memang rekomendasi dari BNPT itu tidak mentah-mentah diterima oleh menteri. Menteri menyeleksi lagi. Jadi ada tim verifikasi. Sebab, akhirnya yang punya kewenangan kan menteri. Jadi jangan mentah-mentah," terang Jimly usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/4/2015).
Menurut Jimly, misalnya kalau BNPT maksimum meminta pemblikiran, menteri bisa memberi pertimbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ini dibiarkan bisa ganggu juga prinsip-prinsip freedom of the press. Nanti bisa saja pemerintah lakukan tindakan yang sama. Dibredel dulu, baru urusan belakangan," tambah Jimly.
Jangan sampai ada anggapan pemerintah takut dengan Islam atau Islamphobia. "Nah yang dikhawatirkan sebagian orang begitu. Tapi saya kira sebaiknya jangan dulu terlalu jauh lah. Insya Allah para pejabat ini kan Islam semua," terangnya.
"Ya itu dia makanya disaring oleh pemerintah (pemblokiran-red)," tutupnya.
(ndr/mad)