"Jadi soal e-Musrenbang itu dulu kan dari keluharan ngisi atau hasil di sini masyarakat itu nggak pernah tahu, ketika ditanya ternyata nggak tahu apa yang dibahas dan prioritasnya. Makanya mau kita kirim di Smart City kalau dia nakal dia ganti-ganti itu ketahuan gitu loh," ujar Ahok di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jl Prapanca No 9, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015).
Menurut Ahok, tidak hanya masyarakat tingkat kelurahan dan kecamatan saja yang bisa mengetahui tetapi juga pemerintah tingkat kabupaten juga daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini kan DPRD kasihan juga kalau turun ke lapangan di tengah jalan minta apa tapi setelah pemilu nggak dikerjain itu DPRD-nya yang stres tuh. Kalau sekarang nggak," imbuh Ahok.
Konsep e-Musrenbang ini disambut baik oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana. Menurutnya, pelaksanaan Musrenbang selama ini masih banyak mengecewakan.
"Jadi kan selama ini kita mendapatkan masukan dari masyarakat segala macam. Sebagiannya memang di masukin ke Musrenbang. Cuma dengan format yang kemarin-kemarin itu banyak yang mengecewakan, kita usulnya A keluarnya A minus. Kalau kita usual B keluarnya A," kata pria yang akrab diapnggil Sani tersebut.
"Jadi karena tidak tercatat secara elektronik," tegasnya.
(aws/aan)