"Iya, benar. Korban ditembak karena lari dan memberikan perlawanan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Wuryanto saat dihubungi detikcom lewat telepon, Selasa (31/3/2015) sore.
Dijelaskan Wuryanto, aparat gabungan TNI dan Polri melaksanakan patroli ke Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (31/3/2015) pukul 03.00 WIT. Patroli dilakukan melalui 2 jalur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pukul 07.00 WIT, lanjut Wuryanto, masyarakat dikumpulkan oleh AKP Sawal bersama Kepala Distrik Gome Zakius Rakerwa untuk diberikan pengarahan. Saat itu, ada salah satu masyarakat lari hingga akhirnya dikejar sampai ke Kampung Jenggernok.
"Masyarakat tersebut mengeluarkan senjata dari noken dan mengarahkan tembakan ke aparat. Dari anggota langsung menembak kakinya karena masyarakat tersebut berlari serta memberikan perlawanan, sehingga ditembak ke arah bagian perut sampai meninggal dunia," terang Wuryanto.
Korban laki-laki bernama Agustinus Tabuni (24), warga kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak. Menurut Wuryanto, korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Ditambahkan Wuryanto, dari tangan korban diamankan berbagai barang bukti. "Pistol revolver, amunisi 5,56 mm jumlah 22 butir, 12 butir amunisi 7,62 mm, 2 butir kaliber 3,8 mm," sebut perwira tinggi bintang 1 ini. Kasus ini sudah ditangani oleh pihak Polsek Ilaga, Kabupaten Puncak.
(bar/nrl)