Mendikbud Anies Baswedan menjelaskan UN tahun ini bukan menjadi standar kelulusan. Pihak sekolah yang akan menentukan kelulusan siswa. Namun, hasil UN akan menjadi patokan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
"Justru angka UN-nya dijadikan untuk mendaftar ke jenjang yang lebih tinggi. Jadi Kalau ingin dapatkan sekolah yang diidamkan nilainya harus tinggi. Tapi kita ingin proses anak belajar itu bukan sekedar mengejar nilai tapi proses pembelajaran," kata Anies usai acara penutupan Rembuk Nasional, Pusbang Tendik, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beda sekali. Yang satu mengevaluasi proses pelajaran, itu sekolah. Yang satu evaluasi beberapa bidang yang dijadikan standar oleh pemerintah, dan bidang itu dijadikan standar untuk seleksi jenjang berikutnya. Jadi ada manfaat penting untuk melanjutkan ke yang lebih tinggi, jadi kalau dulu 'saya belajar karena takut tidak lulus', tapi sekarang karena 'saya ingin meraih sekolah itu, maka saya belajar'. Jadi dari takut kegagalan, menjadi ke meraih keberhasilan," kata Anies.
Anies mengaku telah menyiapkan strategi untuk merangsang siswa agar tetap berupaya meraih nilai UN yang tinggi kendati tidak menjadi standar kelulusan. Namun Anies belum mengungkapkan bagaimana detailnya. "Caranya, kita akan bikin indeks integritas, detailnya menyusul," pungkasnya.
(idh/aan)