Dikepung Asap Tebal, Petugas Kesulitan Evakuasi Pekerja di Centennial Tower

Dikepung Asap Tebal, Petugas Kesulitan Evakuasi Pekerja di Centennial Tower

- detikNews
Senin, 30 Mar 2015 03:55 WIB
Jakarta - Asap tebal mengepung basement Gedung Centennial Tower di Gatot Subroto, Jakarta Selatan, yang terbakar. Petugas kesulitan mengevakuasi pekerja yang diduga masih ada yang terjebak.

Kepala Pleton Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Maryono mengatakan, pihaknya menerjunkan sekitar 16 tim evakuator. Tim ini bertujuan untuk menyelamatkan pekerja yang diduga terjebak di basement 2 Centennial Tower.

Namun, kata Maryanto, tim kesulitan masuk ke basement 2 gedung. Persoalannya karena asap tebal yang mengepung lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan masih ada korban. Kita kesulitan di dalam karena jarak pandang yang terbatas. Terakhir tim kita masuk, jarak pandang masih 1 meter," kata Maryono saat diwawancarai wartawan di lokasi.

Dijelaskan Maryanto, ada banyak ruang di basement 2, di antaranya merupakan gudang dan tempat para pekerja tidur. Gedung megah ini memang masih dalam tahap pembangunan.

"Kesulitannya karena kita belum tahu peta lokasi di dalam. Jadi personel kita di dalam masih meraba-raba, dimana gudang, tempat tidur pekerja dan gudang basement itu. Saya masih mencari pihak manajemen gedung, atau mandor yang bertanggung jawab untuk minta data pekerja. Kita belum pegang datanya ada berapa, dari perusahaan mana saja," jelas Maryanto.

Sebelumnya, sudah ada 6 pekerja yang berhasil diselamatkan dari basement 2 gedung tersebut. Mereka semua telah dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sesak nafas karena menghirup asap.

Ada 17, mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan saat peristiwa ini terjadi. Namun kini jumlahnya bertambah menjadi 30 unit. Di lokasi juga telah ada mobil ambulans dan petugas medis.

(bar/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads