Kepala Kantor SAR Medan Rochmali mengatakan, upaya pencarian masih terus dilakukan. Sementara keterangan dari awak kapal yang selamat juga dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
"Kita terus berupaya untuk mencari, sementara untuk kelima korban yang sudah selamat kini masih dimintai keterangannya untuk mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut," kata Rochmali di Medan, Rabu (25/3/2015) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas sudah mencari korban tersebut dari tadi malam dan dilanjutkan pagi tadi hingga sekarang ini," kata Rochmali.
Rocmali menjelaskan, kelima ABK yang berhasil diselamatkan yakni Very Sutiana (38) sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM), Sihol Sihombing (27) sebagai Mualim 2, Eko Nugroho (29) sebagai mandor mesin, Ferdinan Pangaribuan (24) dan Restu Sucipto (23) sebagai juru mudi.
Sementara anak 9 Anak Buah Kapal (ABK) yang belum ditemukan yakni (1) Sutimin selaku nakhoda, (2) Icah Sulo selaku Mualim 1, (3) Ribut Wahyu, (4) Suhadi, (5) Mamuhoridi sebagai juru minyak, (6) Aries Sudianto sebagai juru minyak, (7) Rifado Brahmana sebagai juru mudi, (8) Daniel Marganda Sinaga sebagai juru mudi dan (9) Ridwan sebagai juru masak.
Peristiwa kapal karam itu terjadi pada (24/3) sekitar pukul 18.00 WIB. Kapal yang mengangkut 700 ton besi itu berangkat dari Dermaga Gudang Arang, Pelabuhan Belawan dengan tujuan Kalimantan Barat. Saat melintas di Buoy 2 perairan Belawan, kapal itu menabrak bangkai kapal yang ada di lintasan. Akibatnya kapal mengalami kebocoran di bagian lambung dan akhirnya tenggelam.
(rul/rul)