APPSI Gandeng Jepang untuk Majukan Pendidikan dan Perawat di Daerah

Laporan dari Jepang

APPSI Gandeng Jepang untuk Majukan Pendidikan dan Perawat di Daerah

- detikNews
Selasa, 17 Mar 2015 05:23 WIB
Tokyo - Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) akan menggandeng Jepang dalam hal pendidikan. Ketua APPSI Syahrul Yasin Limpo meneken kerjasama dengan penerbit buku Gakken asal Jepang untuk memberikan pelatihan keperawatan serta mencetak buku-buku pelajaran.

"Program itu sangat bantu rakyat dan akan beri support kemajuan Indonesia, khususnya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Kami harap masih banyak ke depan kerjasama seperti ini," ujar Syahrul mengawali pembicaraan di Kantor Gakken, 2-11-8 Nishi-Gotanda, Tokyo, Jepang, Senin (16/3/2015).

Dalam pembicaraan itu Syahrul didampingi oleh Wakil Ketua APPSI Adnan Anwar. Pria yang juga Gubernur Sulawesi Barat itu menambahkan bahwa angka kematian ibu melahirkan di pedalaman provinsinya sangat tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kami butuh pelatihan standard untuk perawat atau bidan yang bertugas di wilayah kami. Kami ingin perawat dan bidan di pedalaman juga memiliki standard internasional," ungkap Adnan.

Kedua orang itu kemudian menjelaskan secara bergantian bagaimana kondisi pedalaman di Indonesia. Buku-buku pelajaran pun kadang belum terdistribusi dengan baik.

Ada pun dari pihak Gakken yang menemui adalah Presiden Gakken Hiroaki Minahara. Kebetulan Gakken memang sedang memiliki program di Pare-Pare.

"Saya memahami kondisi yang ada di Indonesia. Di Jepang pun ada perbedaan tingkat pendidikan antara di kota besar dan daerah terpencil. Ada beberapa wilayah juga yang hanya ada SD-SMP, untuk ke SMA harus pindah wilayah," kata Hiroaki.

Gakken juga memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Hiroaki menyebut perusahaannya terkadang dianggap 'Dinas Kesehatan' oleh masyarakat.

"Kami membutuhkan itu karena seringkali tenaga perawat kami ditolak di Internasional. Permasalahan jarak juga menjadi kendala," imbuh Adnan.

Syahril lalu menambahkan lagi bahwa 20% APBD di Indonesia dialokasikan untuk pendidikan. Namun seringkali tak efektif karena mobilitas yang terkendala belum memadainya infrastruktur.

"Kalau mengirim tenaga pengajar atau perawat ke kota, tentu biayanya tinggi. Tapi kalau bekerjasama dengan Gakken, biaya lebih murah. Untuk pengadaan buku-buku pelajaran juga sepertinya Gakken berpengalaman," kata Syahrul yang juga Gubernur Sulawesi Selatan itu.

Program ini akan diawali di Pare-Pare, kemudian ke seluruh wilayah Sulawesi. Setelah itu bila sudah berhasil, maka APPSI akan mengaplikasikan program ke seluruh pemerintah provinsi.

Setelah berbincang panjang soal pendidikan dan kesehatan, acara kemudian dilanjutkan ke penandatanganan. Syahrul dan Adnan meneken kerjasama dengan Gakken di hadapan para karyawan perusahaan itu.

(bpn/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads