Sekjen Pecinta Batu Aceh, Hendro, mengatakan, permintaan batu giok biasa di Banda Aceh dalam dua bulan terakhir menurun drastis dibanding saat baru-baru booming batu Aceh. Sedangkan untuk batu berkualitas super, tingkat pembeliannya masih tetap.
"Pasar mulai jenuh sekarang, pembelinya mulai sepi. Tapi kalau yang kualitas super masih tetap ada karena hanya orang-orang tertentu yang belinya," kata Hendro kepada wartawan di Banda Aceh, Senin (16/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendro mengharapkan penjual batu maupun pecinta batu di Aceh membuat inovasi baru seperti suvenir dari giok. Beberapa waktu lalu, sejumlah warga di Nagan Raya mulai membuat ukiran dalam bentuk rencong dan ganja dari batu giok.
"Penyebabnya bekurang minat beli karena sudah semua orang ada batu di jarinya. Kita harus buat inovasi baru agar penjualan batu di Aceh tetap tinggi," jelas Hendro.
(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini