"Tim sudah berangkat ke sana dari Polri dan BNPT," ujar Wakapolri Komjen Badrodin Haiti usai menghadiri acara ulang tahun Suara Pembaharuan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (15/3/2015).
Badrodin mengatakan, tugas tim khusus ke Turki untuk mengumpulkan data terkait motif, tujuan termasuk donatur yang membuat mereka terbang ke Turki. Termasuk kemungkinan para WNI itu memiliki jaringan dengan teroris di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita belum tahu, harus diselidiki siapa. Itu pasti kita selidiki, harus cari keterangan dulu di sana," imbuh Badrodin soal kaitan para WNI itu dengan jaringan teroris.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 16 warga negara Indonesia yang sebagian besar anak-anak ditahan oleh otoritas Turki setelah sebelumnya dikabarkan hilang dan akan bergabung dengan organisasi ISIS. Badrodin menyebut ada donatur yang membiayai para WNI itu terbang ke Turki.
Sumber terpercaya detikcom, Kamis (12/3) menyebutkan bahwa 10 orang dari rombongan berasal dari Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Mereka berinisial Ririn (perempuan) dan tujuh anaknya yaitu QMH, NS, JFN, IW, ANI, ARR, dan AU. Sumber menyebut, satu keluarga ini merupakan keluarga dari MH, tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan di Tulungagung
(iqb/mpr)